Sulitnya Nelayan Cipatujah Perbaiki Mesin Kapal Rusak, Harus ke Pangandaran atau Cilacap

TASIKMALAYA, iNews.id - Cipatujah merupakan satu dari 39 di Kabupaten Tasikmalaya yang dikenal sebagai sentra perikanan tangkap. Penduduk Kecamatan Cipatujah mayoritas bermata pencaharian nelayan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tasikmalaya dalam angka pada 2022, produksi perikanan tangkap di Cipatujah mencapai 841,20 ton.
Namun, para nelayan pesisir laut Kecamatan Cipatujah mengeluhkan ketiadaan bengkel yang mampu menangani kerusakan mesin berat kapal akibat keterbatasan alat.
Para nelayan harus mengeluarkan biaya besar untuk memperbaiki mesin kapal rusak ke Kabupaten Pangandaran berjarak 80 kilometer (km) atau ke Cilacap, Jawa Tengah sejauh 100 km.
Waktu tempuh dari Cipatujah ke Pangandaran lebih dari dua jam. Sedangkan dari Cipatujah ke Cilacap memakan waktu lebih dari 5 jam.
"Kalau naik motor kan gak mungkin karena jauh," kata Ketua Nelayan Balad Ganjar (NBG) Jawa Barat Gunawan, Senin (19/3/2023).
Melihat kondisi sulit itu lah, NBG Jabar berinisiatif membangun bengkel milik Sony di Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah dengan memberikan bantuan peralatan perbaikan kapal seperti mesin pres, las, dan lain-lain.
Selain itu, membuka kesempatan perbaikan mesin kapal secara gratis untuk 10 mesin kapal nelayan.
"Jadi bantuan alat perbengkelan seperti ini sangat membantu nelayan. Minimal, mereka bisa menghemat pengeluaran saat memperbaiki peralatan mesin perahu," ujar Gunawan.
Nanti, nelayan yang bisa memanfaatkan alat untuk memperbaiki mesin kapal bukan hanya nelayan Cipatujah, tapi juga dari Kecamatan Pamengpeuk, Garut.
Selama ini, para nelayan di Kecamatan Pameungpeuk juga harus memperbaiki mesin kapal ke Pangandaran dan Cilacap yang jaraknya cukup jauh.
Pria yang kerap disapa Ugun ini berharap, bengkel Sony juga bisa menyerap tenaga anggota kelompok nelayan setempat sebagai montir sebagai penghasilan tambahan.
Sementara itu, Sony Al Majid (40), pemilik bengkel, mengatakan, selama 15 tahun membuka usaha perbaikan kapal, hanya mampu menangani kerusakan ringan lantaran keterbatasan alat.
Sony mengaku senang atas bantuan alat untuk menangani kerusakan berat mesin kapal para nelayan Cipatujah.
"Kemarin-kemarin cuma servis ringan. Soalnya peralatan ala kadarnya. Alhamdulillah, terima kasih sudah dapat bantuan ini. Insya allah ke depan bisa memperbaiki kerusakan berat dan bermanfaat buat para nelayan," kata Sony.
Camang Surahman (68) nelayan Desa Sindangkerta, Cipatujah mengatakan, senang atas bantuan pengembangan bengkel lokal ini sehingga para nelayan dapat memangkas biaya perbaikan kapal.
"Dulu (kalau mau perbaiki mesin kapal) ke Pangandaran atau Cilacap. Dari sini 2 jam ke Pangandaran. Kalau ke Cilacap 5 jam. Alhamdulillah (bantuan ini) bermanfaat juga untuk nelayan di sini," kata Camang.
Editor: Agus Warsudi