Solusi Korban PHK Perusahaan Tambang, Disparbud KBB Tawarkan Opsi Destinasi Wisata

BANDUNG BARAT, iNews.id - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Kabupaten Bandung Barat (KBB) memberikan opsi alternatif atas eks lahan tambang. Lahan tesebut bisa disulap menjadi destinasi wisata. 

Dengan begitu, tidak ada lahan yang terbengkalai dan tetap bisa menghasilkan pendapatan ke daerah. 

Baca Juga

Warga Majalengka Keluhkan Suplai Air PDAM Seret, Bupati Bilang Begini 

"Lahan bekas tambang bisa saja dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi objek wisata, sehingga bisa menghasilkan dan tidak ada lahan terlantar," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), KBB, Panji Hermawan, Kamis (22/6/2023).

Panji mencontohkan, Desa Padalarang sudah melakukan lebih dulu mengubah bekas tambang menjadi destinasi wisata alam. Para pemuda desa menjadikan batuan purba di kawasan Karst Citatah sebagai objek wisata ekstrem. Hal tersebut ternyata menarik wisatawan terutama yang ingin merasakan sensasi wisata yang berbeda.

Baca Juga

Kronologi Pembunuhan Lansia oleh Anak Perempuan di Karawang, Pelaku Diduga ODGJ

Wisatawan dapat menikmati panorama alam batuan purba dengan bergelantungan di atas ketinggian kurang lebih 90 meter. Untuk operasionalnya, objek wisata ekstrem tersebut dipandu oleh para pemuda yang ahli di bidang panjat tebing dan terlatih sehingga menjamin keamanan para wisatawan.

"Wisata Gunung Hawu bisa jadi contoh baik sebagai alternatif atau jalan keluar PHK para pekerja tambang yang saat ini nasibnya menganggur. Mereka bisa mulai mengaktifkan kawasan bekas tambang jadi tempat wisata," ujarnya. 

Baca Juga

Tragis, Lansia di Karawang Tewas Bersimbah Darah usai Dilinggis Anak Perempuannya

Sektor wisata dinilai mampu membawa dampak ekonomi positif dalam jangka panjang bagi masyarakat setempat. Potensi alam bisa lebih dimaksimalkan dan lebih berkembang dengan kehadiran objek wisata yang punya nilai jual. 

"Nanti imbasnya bukan hanya pada penyerapan tenaga kerja saja, tapi juga mendorong UMKM lokal untuk maju. Sebab wisata alam ini bisa memberikan multiflier effect terhadap sektor lain," tuturnya. 

Seperti diketahui sudah empat perusahaan tambang yang tutup secara bertahap sejak tahun lalu di kawasan Batujajar dan Padalarang akibat pembatasan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) kedua. Akibatnya ada sebanyak 270-400 pekerja tambang yang terpaksa terkena PHK massal lantaran pabriknya tidak bisa beroperasi lagi. 

Editor: Asep Supiandi