Setahun Kecelakaan Lion Air JT 610, Keluarga Korban Tabur Bunga di Perairan Karawang
KARAWANG, iNews.id – Keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang melakukan prosesi tabur bunga bersama Lion Air di lokasi jatuhnya pesawat di wilayah perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat (Jabar), Selasa (29/10/2019). Acara tersebut digelar untuk memperingati satu tahun insiden yang terjadi pada 28 Oktober 2018.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, ada 243 anggota keluarga korban kecelakaan JT 610 yang mengikuti rangkaian acara tabur bunga dan doa bersama tersebut. Rangkaian acara itu secara khusus diselenggarakan oleh Lion Air kepada keluarga penumpang dan kru pesawat penerbangan JT-610 dalam rangka mengenang para korban.
“Doa dan penghormatan setinggi-tingginya kami sampaikan untuk seluruh penumpang dan awak pesawat JT 610 serta keluarga dan kerabat yang ditinggalkan,” kata Danang dalam siaran pers yang diterima.
Danang mengatakan, rombongan keluarga dan pihak terkait tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pukul 08.00 WIB. Mereka selanjutnya naik KRI Semarang yang digunakan untuk mendukung acara tabur bunga dan doa bersama. KRI Semarang kemudian bergerak menuju perairan Karawang beserta keluarga dan seluruh pihak terkait.
Acara tabur bunga dan doa bersama keluarga penumpang penerbangan JT 610 yang dipimpin oleh Komandan Satuan Tugas Tabur Bunga, Kolonel Avianto Roosewirawan (Komandan Satuan Kapal Amfibi). Acara tabur bunga dan doa bersama berjalan lancar. “Prosesi berakhir pada pukul 14.00 WIB ketika KRI Semarang bersandar ke Pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Danang.
Selain dihadiri keluarga korban, acara tersebut dihadiri perwakilan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Basarnas, TNI/Polri, Kementerian Perhubungan, dan Pemkab Karawang. Selain itu, hadir pula Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, Direktur Utama Lion Air Rudy Lumingkewas.
“Acara ini juga dihadiri perwakilan karyawan, pilot, awak kabin, teknik Lion Air, serta manajemen Lion Air Group,” kata Danang.

Danang mengatakan, Lion Air mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Basarnas, elemen pemerintah pusat dan daerah, TNI, Polri, termasuk tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, seluruh karyawan serta awak pesawat Lion Air. Begitu juga kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
“Terima kasih atas dukungan, kontribusi, kerja sama dan perhatian yang telah diberikan kepada Lion Air selama ini dalam berbagai kegiatan, termasuk pendampingan kepada keluarga. Lion Air juga berterima kasih atas kesabaran dari kalangan keluarga selama ini,” kata Danang.
Diketahui, Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jabar, pada 29 Oktober 2018. Pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu mengangkut 189 orang dan selurunya meninggal dunia. Para korban terdiri atas 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 5 kru pesawat.
Pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir, pukul 06.20 WIB. Sesuai jadwal, pesawat searusnya tiba pukul 07.20 WIB.
Terkait kecelakaan itu, KNKT telah menerbitkan enam rekomendasi masing-masing tiga untuk Boeing selaku pabrikan dan Lion Air sebagai operator pesawat. Hasil investigasi itu sudah ditembuskan ke sejumlah pihak, termasuk Kementerian Perhubungan.
Untuk Boeing, KNKT meminta agar perusahaan asal AS itu memperbaiki standar penggunaan pesawat yang lebih umum sehingga seluruh pilot bisa menggunakannay dengan baik.
Untuk Lion Air, KNKT merekomendasikan agar maskapai memperbaiki pelatihan, termasuk silabus training. Komisi juga meminta agar sistem di pesawat selalu di-update secara berkala.
Editor: Maria Christina