Seragam Hanyut, Anak-anak Korban Banjir di Sukabumi Tak Bisa Sekolah
SUKABUMI, iNews.id - Anak-anak korban banjir di Kampung Tugu RT1/04, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, terpaksa tidak bisa sekolah. Penyebabnya, seragam dan seluruh peralatan sekolah mereka terseret arus banjir akibat luapan Sungai Cisuda.
Eem (54), korban banjir mengatakan, anak dan cucunya yang duduk dibangku SD dan SMA tidak bisa sekolah karena semua seragam dan peralatan menulis hanyut terseret arus banjir.
"Anak dan cucu tidak bisa sekolah karena baju, alat tulis, dan sepatunya tidak ada, terbawa banjir," kata Eem kepada MNC Portal Indonesia di rumahnya, Jumat (18/2/2022).
Eem berharap bantuan dari pemerintah dan dermawan untuk menyediakan seragam dan peralatan sekolah bagi anak-anak korban banjir. Sebab, seragam dan alat tulis merupakan hal penting bagi anak untuk sekolah.
"Pakaian dan barang dalam rumah semua habis tidak ada yang bisa diselamatkan, termasuk seragam anak saya. Saya harap kebutuhan anak didahulukan," ujarnya.
Eem menuturkan, rumah tersebut dihuni dua kepala keluarga (KK) dengan tujuh jiwa. Akibat banjir tersebut, keluarga terpaksa harus mengungsi di rumah tetangga untuk sementara waktu.
"Sementara saya tinggal di rumah tetangga yang tidak terdampak banjir karena saat ini saya bersama petugas masih melakukan pemebersihan lumpur yang memenuhi rumah," tutur Eem.
Banjir bandang akibat luapan Sungani Cisuda tersebut bukan pertama kali terjadi. Namun dampak banjir kali ini terparah dibanding kejadian pada 2021 lalu.
"Banjir dari luapan Sungai Cisuda sudah tiga kali terjadi. Tapi, kejadian ini yang paling parah. Sebab itu, kami harap pemerintah memperbaiki saluran Sungai Cisuda dengan memperdalam sehingga air tidak sampai meluap ke permukiman warga," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (17/2/2022) siang hingga malam mengakibatkan Kota Sukabumi dikepung banjir. BPBD Kota Sukabumi mencatat hingga Kamis malam pukul 21.10 WIB, banjir terjadi di 59 titik dan longsor 9 titik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Imran Wardhani mengatakan bahwa akibat kejadian tersebut satu orang meninggal dunia atas nama Enung (80), satu luka-luka dan dua orang nyaris tewas saat terjebak di tengah kepungan banjir.
Korban diduga dalam kondisi sakit dan tidak bisa menyelamatkan diri saat terjadi banjir. Korban tewas saat Sungai Cisuda, Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros meluap. Sementara korban luka atas nama Kandi Sukandi (55) warga Kampung Sudajaya RT 06/03 Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros.
“Untuk jenazah korban meninggal dunia dan korban luka langsung dievakusi ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Korban luka di dada akibat benturan saat banjir. Banjir terjadi secara merata di tujuh kecamatan se-Kota Sukabumi. Terdampak paling parah di Kecamatan Baros.
"Puluhan rumah yang ada di bantaran sungai, terutama yang ketinggiannya lebih rendah dari sungai terendam banjir. Pendataan maupun penanganan masih berlangsung. Kerusakan masih didata,” ujar Imran.
Editor: Agus Warsudi