get app
inews
Aa Text
Read Next : 630 Siswa SMP Cimahi Tidak Punya Ponsel, Pembelajaran Dilakukan Luring

Selama PJJ, 1.126 Siswa Kelas II SD di Cimahi Belum Bisa Baca

Senin, 15 Februari 2021 - 19:51:00 WIB
Selama PJJ, 1.126 Siswa Kelas II SD di Cimahi Belum Bisa Baca
Suasana belajar daring siswa di rumah didampingi orang tua . (Foto: Pemkot Tangerang)

CIMAHI, iNews.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi merilis jumlah siswa Kelas 2 SD yang belum bisa membaca mencapai 1.126 atau 14,98 persen selama pembelajaran jarak jauh (PJJ).  Data itu diketahui setelah Disdik melakukan survei terhadap orang tua siswa.

Dari total jumlah siswa kelas II SD di Kota Cimahi yang mencapai 7.515 orang, sebanyak 6.389 orang atau 85,02 persen dinilai sudah bisa membaca. Sementara sisanya siswa belum bisa baca. 

"Jumlah anak yang belum bisa baca yang sebanyak 1.126 (14,98 persen) itu berdasarkan hasil survei kuisioner yang disampaikan ke orang tua siswa," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, Senin (15/2/2021).

Dijelaskannya, survei kuesioner diajukan kepada orang tua siswa dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan. Seperti pertanyaan, 'Sudah bisakah anak mengenal huruf?', 'Bisakah anak membaca?' atau 'Sudahkah anak memahami bacaan?, dan sejumlah pertanyaan lainnya. 

Berdasarkan jawaban yang disampaikan orang tua itulah diketahui berapa siswa yang sudah bisa baca dan berapa yang belum. Nantinya bagi siswa kelas II SD yang kedapatan belum bisa membaca, tentunya akan diberikan perhatian lebih di sisa Semester II Tahun Ajaran 2020/2021 ini. 

"Kalau melihat data itu, justru saat daring ini angka siswa yang tidak bisa baca justru lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya saat sekolah dilakukan tatap muka langsung. Ini bisa saja karena dimasa PJJ, anak-anak di bawah pengasuhan orang tua langsung sehingga bisa cepat bisa melafalkan huruf," katanya.

Pihaknya akan kembali melakukan survei ulang saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dibuka kembali. Sebab data yang sudah masuk saat ini dibutuhkan untuk penanganan lanjutan bagi siswa yang belum bisa membaca selama pembelajaran daring. Paling tidak guru bisa lebih intens dan fokus kepada siswa yang belum bisa baca agar cepat bisa. 

"Tentunya guru dan orang tua harus memberikan perhatian lebih kepada siswa yang belum bisa baca. Supaya mereka tidak tertinggal jauh dari yang lain. Saat daring ini, guru bisa berkunjung ke rumah siswa, seperti pola yang dilakukan untuk permasalahan siswa yang tidak memiliki ponsel untuk belajar daring," ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut