Sedekah Oksigen di Bandung, Berawal dari Status WA Jadi Gerakan Kemanusiaan
BANDUNG, iNews.id - Selalu ada jalan untuk melakukan kebaikan bagi sesama. Kalimat tersebut bisa menggambarkan upaya tujuh warga Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat yang menggagas gerakan sedekah oksigen.
Gerakan kemanusiaan ini bermula dari status WhatsApp (WA), saat seorang warga membutuhkan bantuan oksigen. Respons warga malah memunculkan keinginan memberikan bantuan secara luas.
Awalnya, sedekah oksigen hanya dari sumbangan pribadi warga. Aksi ini berujung pada terkumpulnya donasi untuk warga. Tujuh relawan dari dua kelurahan di Cibiru sejak puncak pandemi Covid-19 Juni dan Juli 2021, bahu membahu memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar.
Bantuan yang diberikan adalah oksigen dan peralatan pernapasan khusus untuk warga yang tak memiliki tabung oksigen dan mengalami kesulitan bernapas. Bantuan ini mendapat sambutan hangat dari warga yang merasa terbantu.
Kini, tak hanya di sekitar Kelurahan Palasari, para relawan Sedekah Oksigen juga memenuhi beberapa kebutuhan warga yang sedang isolasi mandiri dan kesulitan mendapatkan oksigen di beberapa wilayah Kabupaten Bandung dan Kecamatan lain di pusat Kota Bandung.
Rama, relawan Sedekah Oksigen mengatakan, dirinya tergugah membantu mendistribusikan dan memasang oksigen karena prihatin dan empati melihat banyak warga yang kesulitan mendapatkan pertolongan.
"Aksi ini didorong dan didasari oleh rasa kamanusiaan yang muncul saat masyarakat kesulitan mendapatkan oksigen dan tabungnya. Bermula dari status WhatsApp dari Undang, tokoh masyarakat Kelurahan Palasari, banyak anak muda yang terpanggil dan menyumbangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bantuan lebih luas," kata Rama.
Undang Syarif, tokoh masyarakat Palasari mengatakan, tak hanya tabung oksigen, bantuan pun datang berupa alat pelindung diri (APD) untuk relawan, dan uang.
"Awalnya, tim relawan hanya memiliki dua tabung yang dibeli dengan harga cukup mahal hasil dari sumbangan pribadi. Seiring semakin bertambahnya kebutuhan saat puncak pandemi, setiap relawan sepakat membagikan aktivitas mereka di media sosial masing-masing. Hasilnya, sumbangan pun berdatangan," kata Undang.
Saat ini, tim relawan bertanggung jawab atas donasi sembilan tabung oksigen lengkap dengan perlengkapan pernapasan. "Gerakan kemanusiaan ini bukan tanpa risiko. Beberapa anggota tim sempat terpapar covid 19 karena di awal terbentuk mereka belum memiliki perlengkapan yang memadai," ujar Undang.
Sementara itu, Henih Rahmani, inisiator Gerakan Sedekah Oksigen mengatakan, donasi dari para donatur dipastikan akan disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Saat ini, meskipun masyarakat yang membutuhkan oksigen menurun namun para relawan terus kebanjiran donasi.
"Bahkan para pasien yang sempat mendapatkan bantuan kini menjadi donatur. Di saat kesulitan melanda sesama, selalu saja ada hati yang tergerak untuk memberikan bantuan," kata Henih.
Editor: Agus Warsudi