get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Santriwati Tenteng Senjata dan Rompi Anti-Peluru saat MPLS, Abdul Khaliq: Tidak Edukatif!

Santriwati di Magetan Diedukasi Airsoft Gun ala Militer saat MPLS, Abdul Khaliq: Tidak Tepat!

Senin, 31 Juli 2023 - 21:35:00 WIB
Santriwati di Magetan Diedukasi Airsoft Gun ala Militer saat MPLS, Abdul Khaliq: Tidak Tepat!
Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo Abdul Khaliq Ahmad. (Foto: Partai Perindo)

BANDUNG, iNews.id - Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo Abdul Khaliq Ahmad angkat bicara terkait santri di Magetan, jawa Tengah, diedukasi tentang penggunaan airsoft gun saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Abdul Khaliq menilai kegiatan itu tidak tepat.

Abdul Khliq mengatakan, MPLS lebih baik jika diarahkan kepada hal edukatif, dibanding diperkenalkan dengan senjata, seperti airsoft gun. 

Menurut bacaleg DPR dari Partai Perindo Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) ini, MPLS yang dengan mengenalkan santri kepada senjata mirip militer tidak sesuai dengan tujuan utama pendidikan dan lingkungan pesantren.

Sebaiknya, kata Abdul Khaliq Ahmad, lebih kepada pendekatan yang lebih edukatif dan berdampak positif. Seperti melakukan penghijauan dan penanaman bibit pohon produktif di lingkungan sekolah. Aktivitas semacam itu lebih bermanfaat bagi alam dan meningkatkan kesadaran ekologis para santri.

"Saya kira banyak sekali kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang lebih edukatif. Misalnya dengan melakukan penghijauan penanaman bibit pohon produktif di lingkungan sekolah. Itu lebih produktif dan edukatif bermanfaat bagi alam. Tidak tepat MPLS pakai cara mirip seperti para militer," kata Abdul Khaliq Ahmad. 

Sebagai lembaga pendidikan, ujar Abdul Khaliq Ahmad, pondok pesantren seharusnya memberi perhatian kepada keberagaman kegiatan edukatif dan menciptakan suasana interaktif dengan lingkungan sekitar.  Kegiatan seperti membersihkan dan merawat infrastruktur sekolah, serta berinteraksi dengan masyarakat sekitar, dapat menjadi sarana efektif.

"MPLS paling utama adalah bagaimana siswa harus tahu lingkungan sekolah dari aspek infrastruktur, fasilitas, bagaimana cara rawat, dan jaga agar maksimal dimanfaatkan. Kedua siswa diajak kenali bagaimana interaksi dengan sekitar," ujar Abdul Khaliq. 

Ketu Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo menuturkan, MPLS seharusnya berfokus kepada pengenalan siswa terhadap nilai-nilai kultural dan tradisi positif yang melekat di masyarakat sekitar.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam kegiatan sehari-hari, para santri dapat lebih mudah menyatu dengan lingkungan dan masyarakat di sekitar sekolah.

Dalam menjalankan MPLS, penting bagi sekolah dan pondok pesantren untuk lebih mengarahkan siswa pada produktivitas dan interaksi positif.

Mengenalkan lingkungan secara menyeluruh dan mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan lingkungan dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan berkontribusi pada masyarakat.

"Saya mengajak sekolah dan ponpes lebih arahkan siswa lebih produktif. Mengenalkan sekolah, ajak siswa mengenal lingkungannya," tutur Ketua Bidang Keagamaan Partai Perindo.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut