Santri Curhat Begini soal Ponpes Alam Maroko KBB yang Terancam Terusir
BANDUNG BARAT, iNews.id - Santri di Pondok Pesantren Alam Maroko di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengaku hanya ingin fokus belajar. Mereka tidak tahu soal legalitas lahan dan perizinan tempat yang saat ini sedang ramai dibicarakan, sehingga keberadaan Ponpes terancam pindah.
"Saya hanya ingin belajar, kalau ini pindah, nanti belajar bagaimana," kata salah seorang santrinya, Salim (14), Jumat (28/1/2022).
Santri asal Indramayu tersebut mendengar selentingan kalau Ponpes harus pindag karena lahannya akan dipakai oleh PT Indonesia Power Saguling. Namun kalau Ponpes tersebut tutup, bagaimana dengan proses pembelajaran para santrinya.
Dia menyebutkan, bersama sekitar 80 santri lainnya menuntut ilmu di Ponpes Alam Maroko tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Apabila pesantren itu berhenti, dia bingung harus mondok di mana lagi yang bisa bebas dari biaya.
Dirinya berharap pihak-pihak terkait punya solusi terbaik agar para santri di Ponpes Alam Maroko tetap bisa belajar agama. Sebab yang dipahami oleh para santri adalah bagaimana bisa belajar agama secara mendalam dan bisa hafal Alquran.
"Cita-cita saya ingin hafal alquran 30 juz dan bisa kuliah, kalau tempat ini dibongkar saya pindah ke mana," ucapnya.
Keberadaan Ponpes Alam Maroko memang jadi sorotan karena dianggap memakai lahan seluas 1,3 hektare milik PT Indonesia Power (IP) Saguling POMU tanpa izin sejak tahun 2018. Terkait hal tersebut PT IP telah meminta fatwa MUI Jabar soal bagaimana penanganan sengketa penggunaan lahan tanpa izin.
"Kami tidak mengusir pondok pesantren itu atau para santrinya, karena itu perbuatan zalim. Tapi ada permasalahan soal legalitas lahan yang harus diselesaikan," kata Humas Indonesia Power, Suprapto.
Editor: Asep Supiandi