Salut, Warga Ini Rela Rogoh Kocek Pribadi untuk Penanganan Dampak Erosi di Majalengka
MAJALENGKA, iNews.id - Di balik bencana erosi tanggul Sungai Cikeruh, Blok Puteran, Desa Ligung Lor, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, muncul kepedulian tinggi dari warga. Dia adalah Warpan, yang rela merogoh kocek sendiri demi bisa meminimalisasi dampak erosi, lantaran belum ada penanganan konkrit dari pemerintah.
Berbincang dengan iNews.id, Rabu (15/2/2023), Warpan mengaku rela mengeluarkan uang untuk menahan erosi, dengan cara mengurug lokasi dengan menggunakan sirtu (campuran pasir dan batu) yang dibungkus karung. Dengan pengurugan itu, diharapkan tanah yang sudah terkena erosi, bisa lebih stabil, sehingga tidak terjadi erosi susulan.
"Saya bayar orang untuk mengerjakannya. Pekerja sekitar 16 orang, dengan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp200.000 sehari," kata Warpan, saat berada di lokasi erosi.
Tidak hanya untuk membayar pekerja saja. Warpan juga masih harus mengeluarkan sejumlah uang, untuk mengangkut material, yang digunakan untuk penguat lahan yang terkena erosi itu.
"Sirtu satu dump truk itu harganya Rp900.000. Dan ini panjangnya mungkin ada 100 meter dengan kedalaman terkena erosi ada yang sampai 7 meter," kata dia.
Warpan mengaku berinisiatif melakukan aksi itu, lantaran sampai saat ini belum ada penanganan nyata dari pihak terkait. Di sisi lain, jalan tersebut memiliki arti yang penting bagi masyarakat di beberapa desa.
"Masyarakat sekitar sini banyak yang usahanya ngangkut barang, kaya Padi. Sementara kondisi jalannya begini. Ini (badan jalan) 1 meter aja kayaknya kurang," ujar dia.
"Belum, belum liat ada yang mengecek. Tapi itu ada bantuan dari BBWS, karung. Jadi, untuk isi Sirtu, selain beli sendiri, ada bantuan juga," ucap dia.
Editor: Asep Supiandi