BANDUNG, iNews.id – Jemaah dari berbagai daerah di Kota Bandung dan sekitarnya memadati Masjid Raya Bandung untuk mengikuti salat tarawih perdana Ramadhan 1445 H, Senin (11/3/2024) malam.
Para jemaah tiba di masjid yang berada di Jalam Dalem Kaum Nomor 14, Kecamatan Regol, Kota Bandung bersama keluarga dan kerabatnya dengan pakaian rapi khas suasana Ramadhan.
Ribuan Jemaah Padati Masjid Istiqlal di Hari Pertama Salat Tarawih
Bertindak sebagai imam pada tarawih malam pertama di Masjid Raya Bandung ini yakni Ustaz Mustofa Kamil. Sedangkan penceramah KH A Hasyim Asy'ari yang juga Ketua DKM Masjid Raya Bandung.
Dalam ceramahnnya, KH A Hasyim Asy'ari mengingatkan tugas seorang muslim dalam menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan ini.
1.250 Masjid di Gunungkidul Gelar Salat Tarawih Perdana Malam Ini
"Misi kita di bulan Ramadhan ini adalah menahan lapar dan haus dari makan dan minum, mazhab Syafi'i adalah dari ihtiyatnya yaitu imsak," ucap Hasyim.
Menurutnya, tak sedikit orang yang berpuasa tak bisa menahan hawa nafsunya. Hal itu terlihat seperti saat mendekati adzan maghrib.
Di mana banyak orang yang membeli segala macam makanan dan minuman untuk berbuka puasa sebagai ajang balas dendam.
"Definisi dasar itu biasanya hanya diartikan sampai maghrib saja, setelah adzan maghrib itu bukan puasa. Kita bahkan balas dendam saat maghrib datang, kita banyak membeli makanan dan minuman hingga saat buka puasa tiba. Awalnya kapasitas perut kita itu 100%, ini overload, sehingga kita keberatan untuk tarawih," katanya.
Karena itu, kata dia, umat Islam harus bisa menahan godaan nafsu yang bisa merusak pahala ibadah puasa.
"Inilah yang harus dipahami bahwa puasa itu adalah menahan hawa nafsu, baik makan atau haus itu merupakan hawa nafsu, sehingga semestinya saat berbuka pun kita tidak dalam ajang balas dendam," katanya.
Hasyim mengatakan, ibadah puasa merupakan ajang bagi umat muslim untuk menjadi orang yang lebih bertakwa.
"Saat kita telah berpuasa selama 1 bulan penuh, maka janganlah lupa untuk bersyukur. Maka ibadah puasa ini adalah proses untuk menjadi orang yang bertakwa dan bersyukur kepada Allah SWT," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Hasyim, definisi puasa tidak hanya menahan lapar dan haus dari makan dan minum saja, tapi juga menahan hawa nafsu.
"Baginda Rasulullah saat menjelang puasa di Ramadhan dan saat bukan Ramadhan, ia banyak membaca ayat suci Al-Quran, memperbanyak shalat sunnah, salah satunya yaitu tarawih, tidak hanya tarawih saja, tapi tahajud, dhuha juga pun Rasulullah contohkan di bulan Ramadhan," tuturnya.
"Bulan Ramadhan menjadi momentum bagi para muslim untuk meningkatkan kualitas diri, mensucikan diri memohon ampunan kepada Allah SWT. Refleksi diri kita, sekian lama kita banyak melakukan kekurangan dan kesalahan, di bulan inilah kita memperbaiki diri," kata Hasyim.
1.000 Takjil
Hasyim juga mengatakan, selama bulan Ramadhan ini, ada banyak kegiatan yang telah disiapkan oleh DKM Masjid Raya Bandung seperti berbagi 1.000 takjil setiap hari dan tadarus Al Quran yang digelar setiap hari mulai pukul 16.30 WIB hingga adzan magrib.
"Ada juga Pesantren Milenial tingkat SMP, SMA dan Mahasiswa. Kuliah ilmiah dilaksanakan qobla tarawih, ba'da shubuh dan dzuhur dengan pemateri para ulama hingga praktisi lainnya," katanya.
Kemudian, diklat atau kursus bagi calon imam, da'i, mubaligh, khatib dan kursus pemulasaran jenazah. Lalu, kreasi Ramadhan seperti lomba mewarnai, menggambar, kaligrafi, hingga tahfidz untuk TK dan SD.
"Tidak hanya itu, ada juga kajian qira'at dan tahfidz, aqidah akhlaq, fiqh dan ilmu waris. Talkshow parenting dalam membangun keluarga yang cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, dan cerdas finansial," imbuhnya.
Selanjutnya, ada Nuzulul Qur'an yang dilaksanakan pada malam 17 Ramadhan 1445 H. Lalu, I'tikaf Lailatul Qadr yang diisi dengan Khatmil Qur'an, dzikir, muhasabah dan diakhiri dengan sahur bersama dan shalat shubuh berjamaah. Terakhir, takbiran dan shalat id di masjid dan Taman Alun-alun Bandung.
Editor: Kastolani Marzuki