Rumah Dokter Wayan di Klari Karawang Dibersihkan dari Sampah

KARAWANG, iNews.id - Rumah dokter (dr) Wayan di Kampung Pasirwaru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, telah dibersihkan. Sebuah truk dan sejumlah pekerja membersihkan sampah yang mengotori rumah mewah berlantai dua itu.

Pantauan video yang beredar di media sosial (medsos), tampak sejumlah warga berkerumun di depan rumah dr Wayan sekadar menonton aksi bersih-bersih yang dilakukan petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang.

Baca Juga

Penyebab Rumah Mewah Dokter Wayan di Karawang Kumuh dan Kotor, Ini Kata Teman Akrabnya

Video tersebut diabadikan oleh warga bernama Din Putrasulung Sr. Sejak diunggah 1 jam lalu oleh akun Instagram, @makasar_info, video tersebut telah disukai oleh 1.657 netizen dan mendapatkan sejumlah komentar.

"Halo gays, ini proses pembersihan di dalam rumah oleh aparat setempat dan dari dinas kebersihan. Kenapa tidak diperbolehkan masuk karena ada barang-barang yang tidak boleh disentuh. Ini amanat dari dokter Wayan. Takutnya kehilangan atau apalah tidak tau, kalau dibebaskan warga untuk masuk ke dalam rumah," kata perekam video Din Putrasulung Sr.

Baca Juga

Usai Viral, Rumah dr Wayan di Karawang Diserbu Warga untuk Swafoto

"The power of media sosial," tulis komentar @banggkumiiss.

@dwywdyy menulis komentar: "kemana istri dan anaknya atau sodara,dokter kok bisa se cuek tu,atau gnguan ingatan atau apa,mhoon info nya."

Baca Juga

Viral Dokter Karawang Tinggal Sebatang Kara di Rumah Megah Penuh Sampah, Kerap Dilalui Ular

"Ini dokter apa sih kacaw," tulis @diki_susanto1.

cintha_koe: "Kok bisa ya dokter bgitu..heranx kok masih ad yf mau brobat..msak kdesx dinas ksehatan..tidak ngecek wargax."

Baca Juga

May Day di Karawang, Muspida Bersama Buruh Nonton Bareng Film Nasibmu Asep II

Diketahui, rumah mewah milik dokter (dr) Wayan yang kumuh dan kotor di Kampung Pasirwaru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, viral di media sosial (medsos). Rumah itu tidak terurus dan dipenuhi sampah.

Editor: Agus Warsudi