RSUD Cibabat Penuh, Pasien Covid-19 Harus Masuk Daftar Tunggu
CIMAHI, iNews.id - Pasien Covid-19 kategori tertentu yang akan dirawat ke RSUD Cibabat, Kota Cimahi, harus masuk waiting list atau daftar tunggu karena ruang perawatan sudah penuh.
Ruang perawatan itu penuh akibat meningkatnya jumlah pasien Covid-19 yang terus berdatangan dari berbagai daerah sebagai imbas dari lonjakan kasus paparan virus Corona seusai libur Lebaran.
"Ada delapan pasien Covid-19 yang masuk daftar tunggu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dikarenakan tempat tidur yang sesuai kategori pasien susah terisi penuh," kata Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang RSUD Cibabat dr Ars Agustiningsih saat dihubungi, Sabtu (12/6/2021).
Menurut dr Ars Agustiningsih, meski ada yang waiting list karena tempat tidur sesuai peruntukan penuh, ada juga beberapa pasien IGD yang sedang persiapan masuk ruangan perawatan. Itu mengakibatkan kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di RSUD Cibabat nyaris penuh.
Di rumah sakit ini total tersedia sebanyak 63 bed atau tempat tidur yang terdiri dari beberapa ruangan. Kategori merah dewasa ada dua tempat tidur dan sudah terisi penuh. Kategori merah sudah terisi dua bed dari empat kapasitas, kategori kuning dewasa terisi 11 pasien dari total 12 bed.
Kemudian, ujar dia, kategori kuning dewasa sudah diisi 24 pasien dari total 33 tempat tidur. Kategori kuning anak sudah terisi penuh dari total 6 tempat tidur yang ada. Sedangkan kategori kuning dewasa kebidanan sudah terisi empat pasien dari 6 bed yang tersedia. "Secara keseluruhan saat ini keterisian bed sudah mencapai 49 pasien atau 77,78 persen," ujarnya.
Seiring peningkatan jumlah pasien Covid-19 tersebut, Pemkot Cimahi berencana menambah 20 bed di ruang isolasi Covid-19 di RSUD Cibabat. Pasalnya, pasien yang dirujuk ke rumah sakit ini, bukan hanya warga Cimahi, tapi ada juga dari berbagai daerah lain. Seperti Kota/Kabupaten Bandung dan KBB.
Diberitakan sebelumnya, pascalibur dan mudik Lebaran 2021, kasus Covid-19 di Kota Cimahi mengalami peningkatan signifikan. Sebanyak 30-40 kasus pasitif Covid-19 ditemukan setiap hari.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi drg Pratiwi mengatakan, berdasarkan identifikasi Satgas Penanganan Covid-19 pusat, Kota Cimahi masuk 9 kabupaten/kota dengan lonjakan kasusnya tinggi. Dengan lonjakan kasus ini, Kota Cimahi khawatir kembali masuk zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.
Bahkan, kata drg Pratiwi, perkembangan kasus penularan Covid-19 di Kota Cimahi akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan. "Ada kenaikan yang lumayan tinggi, sehari ada penambahan 30-40 kasus," drg Pratiwi, Sabtu (12/6/2021).
Data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 pusat, kasus di Kota Cimahi naik hingga 250 persen dalam tiga pekan terakhir setelah libur Idul Fitri. Sementara Bed Occupancy Rata (BOR) sudah mencapai 76 persen lebih.
Sementara berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi, per hari ini, Covid-19 telah menjangkiti 6.350 orang. Sebanyak 516 di antaranya masih terkonfirmasi aktif terpapar virus Corona.
Kemudian sebanyak 142 orang meninggal dunia akibat terpapar, dan angka kesembuhan mencapai 5.689 orang. Untuk keterisian rumah sakit yang tersebar di enam rumah sakit, persentasinya sudah mencapai 76,47 persen.
"Evaluasi terakhir, Cimahi masih zona orange, tapi kalau angkanya terus meningkat seperti sekarang tidak menutup kemungkinan ke zona merah," ujar Kadinkes Cimahi.
Dinkes Kota Cimahi, tutur drg Pratiwi, sudah mengintuksikan ke seluruh rumah sakit untuk menambah kapasitas tempat tidur khsusus pasien Covid-19. Itu sebagai antisipasi banyaknya pasien rujukan yang harus isolasi dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Yang dirujuk ke sini (Cimahi) kan bukan hanya warga lokal, tapi ada dari daerah kabupaten/kota tetangga," tutur drg Pratiwi.
Editor: Agus Warsudi