get app
inews
Aa Text
Read Next : 2 Anak asal Subang Idap Difteri, 1 Orang Koma di RSHS Bandung

RSHS Bandung Laksanakan Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Hasan-Husen asal Subang

Senin, 23 Oktober 2023 - 14:17:00 WIB
RSHS Bandung Laksanakan Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Hasan-Husen asal Subang
Imam Syafi'i Harahap ayah dari kembar siam Hasan-Husen (frame kiri). Saat ini, RSHS Bandung menjalani operasi pemisahan bayi kembar siam Hasan-Husein (frame kanan). (FOTO: Subang.iNews.id)

BANDUNG, iNews.id - Tim dokter ahli Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam bernama Hasan dan Husen (13 bulan) asal Kabupaten Subang, Senin (23/10/2023) pagi. Operasi pemisahan bayi kembar siam diperkirakan berlangsung sekitar 6 hingga 12 jam melalui fase rekonstruksi dan pemberian anestesi.

Ketua penanganan bayi kembar siam RSHS Bandung dr Dikky Drajat mengatakan, operasi pemisahan kembar siam kali ini merupakan operasi ke-12 dari total 27 kasus kembar siam yang ditangani tim dokter RSHS Bandung sejak 10 tahun terakhir.

Bayi Hasan dan Husen, kata dr Dikky Drajat, dempet di bagian dada dan perut atau disebut Conjoint Twint Thoraco Omphalopagus. Selain itu jaringan organ dalamnya juga menempel.

"Untuk organ dalam dempet pada jaringan liver dan biasanya menempel pada selaput jantung," kata dr Dikky Drajat melalui keterangan resmi, Senin (23/10/2023).

Dikky Drajat menyatakan tingkat kesulitan tinggi selama proses pemisahan, yaitu, pemisahan liver. Namun dengan keahlian yang dimiliki diharapkan masalah dapat teratasi.

Tim pemisahan bayi kembar siam berasal dari berbagai multidisiplin. Mereka bekerja keras agar operasi berjalan lancar. "Operasi pemisahan bayi kembar siam ini terlaksana dengan dukungan pembiayaan melalui kitabisa.com," ujar dr Dikky Drajat.

Sementara itu, Direktur Utama RSHS dr Jimmy Panelewen mengatakan, operasi pemisahan kembar siam memiliki tingkat kesulitan yang kompleks. Namun dengan kerja sama tim, operasi dapat dilakukan dan diharapkan hasilnya optimal yaitu pasien dapat menjalani proses tumbuh kembang dengan baik. "Operasi dapat dilakukan dan diharapkan hasilnya optimal," kata Dirut RSHS Bandung.

Diberitakan sebelumnya, dikutip dari iNewsSubang.id, bayi kembar siam, Hasan dan Husen merupakan putara pasang suami istri (pasutri) Imam Safi'i Harahap (25) dan istrinya Desi Lubis (24), warga Jalan Palabuan, Kelurahan Sukamelang, Subang, Jawa Barat. Operasi pemisahan kembar Hasan dan Husein membutuhkan biaya Rp1,7 miliar. 

Mahalnya biaya operasi membuat Imam Safi'i Harahap dan istrinya Desi Lubis  tidak bisa berbuat banyak. Mereka membutuhkan uluran tangan dari para dermawan untuk biaya operasi anak pertamanya tersebut. 

Menurut sang ayah, Imam Safi'if Harahap, istrinya melahirkan Hasan dan Husen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang. Namun, saat mengetahui kondisi bayi kembar siam, Hasan dan Husen harus dirujuk ke RSHS Bandung karena peralatan perawatan di RSUD Subang tidak memadai. 

"Waktu di USG dokter bilang hanya kembar biasa, tapi waktu dilahirkan dengan cara caesar kalau bayi yang pertama bisa di ukur tapi untuk yang kedua nggak bisa karena tertutup ari-ari, waktu selesai di keluarkan ternyata bayi kami itu kembar siam," kata Imam kepada iNewsSubang.id, Jumat (30/9/2022). 

Imam menambahkan, saat menjalani proses pemeriksaan dari kondisi bayi kembar siam, dokter ahli di RSHS mengungkapkan bahwa bayi kembar siam itu hanya memiliki satu organ hati. 

"Waktu di cek awalnya semuanya utuh cuman pemeriksaan lanjutan dari dokter diketahui bayi saya itu hanya memiliki satu hati dan tulang dadanya sedikit menyatu," imbuhnya. 

"Kalau kata dokter itu biaya operasi pemisahannya bisa sampai Rp1,7 miliar itupun yang paling murah katanya bahkan ada juga yang sampai Rp2 miliar," tambah dia. 

Meskipun menggunakan BPJS, Imam mengatakan bah itu belum cukup membantu. Ia meminta pertolongan agar sang bayi kembar siamnya dapat dipisahkan dengan kondisi sehat dan normal kembali. 

"Memang baru bisa dioperasi pemisahan kata dokter pas sudah umur 6 bulan, tapi dari 6 bulan tersebut saya tak yakin bisa mengumpulkan uang senilai Rp. 1,7 miliar. Yang diharapkan tentu saja bisa terkumpul dananya dan bisa langsung dioperasi bisa sehat soalnya ini anak pertama kami," ungkapnya. 

"Sekarang masih di RSHS, saya masih menunggu kabar dari RSHS bisa dibawa pulang dulu atau gimana. Tapi sampai sekarang belum ada kabar, karena masih menunggu keputusan dari salah satu dokter ahli di RSHS Bandung," pungkasnya.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut