Ridwan Kamil Ngaku Tahu Nominator Penjabat Gubernur Jabar, Ini Sosoknya

BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tahu nominator atau calon penjabat Gubernur Jabar. Tokoh yang memiliki kemampuan mumpuni itu bakal menggantikannya pada September 2023.

Diketahui, kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar akan habis pada September 2023 mendatang. Nantinya, Pj akan bertugas hingga Pilgub Jabar 2024 berakhir.

Baca Juga

Hasil Survei Memuaskan, Ridwan Kamil Pertimbangkan Maju di Pilgub Jabar 2024

"Saya tahu yang dinominasikan (menjadi penjabat Gubernur Jabar) banyak. Tapi saya tidak bisa sebutkan," kata Kang Emil, sapaan akrabnya, Selasa (6/6/2023).

Meski begitu, Kang Emil menyatakan, aparatur sipil negara (ASN) harus tetap menjaga kinerja positif, meski pucuk pimpinan Pemprov Jabar diganti sementara oleh penjabat gubernur.

Baca Juga

DPRD Ungkap Kriteria Penjabat Gubernur Jabar Pengganti Ridwan Kamil

“(Saya) menitipkan agar ASN tidak mengalami penurunan semangat kerja walaupun nanti gubernurnya yang definitif sudah tidak ada, digantikan oleh Pj gubernur,” ujar Kang Emil.

Di sisi lain, Kang Emil mengapresiasi kinerja ASN Provinsi Jabar yang sudah baik dengan indikator 520 penghargaan. 

Baca Juga

Airlangga Beri Tugas Khusus Ridwan Kamil: Menangkan Golkar di Jabar, Banten, dan Jakarta

Suami Atalia Praratya ini mengklaim, hal itu menunjukan banyak perubahan dan inovasi positif selama satu periode Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.

Baca Juga

Ditanya Terkait Penggantinya Jelang Akhir Masa Jabatan, Ridwan Kamil: Kalau Bisa yang Paham Jabar

Jelang masa kepemimpinannya berakhir, Kang Emil juga menyebut ada sejumlah fokus pekerjaan yang ingin dirampungkan setelah sempat terkendala pandemi Covid-19.

Salah satunya adalah merencanakan sekaligus mengalokasikan anggaran untuk pengaspalan jalan di seluruh Jabar pada 2023 dan 2024. 

Baca Juga

Hari Jadi Bogor ke-541, Ridwan Kamil Minta 2024 Kondusif dan Kurangi Pertengkaran

“Karena kan kita hilang Rp10 triliun saat (pandemi) Covid-19 yang membuat pengerjaan perawatan rutin jalan memang agak tertunda," tuturnya. 

Karena pandemi Covid-19 sudah berlalu, ekonomi sudah pulih, anggaran untuk infrastruktur jalan bisa diselenggarakan lagi secara maksimal dan dimaksimalkan di tahun ini dan 2024. 

Saat ini tersisa 50-an kilometer jalan rusak. Mudah-mudahan bisa beres dalam tahun depan. Dibandingkan provinsi lain, kita masih sangat baik. Persentase di angka 83 persen kemantapan jalannya.

"Seiring dengan program provinsi dan bantuan dari pusat, mudah-mudahan tahun depan dirasakan kenaikan kemantapan di Jawa Barat,” ucap Kang Emil.

Editor: Agus Warsudi