get app
inews
Aa Text
Read Next : BMKG Tegaskan Rentetan Gempa di Jabar Tak Saling Berkaitan

Rentetan Gempa Bumi Guncang Jawa Barat, Ini Analisis BMKG

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:13:00 WIB
Rentetan Gempa Bumi Guncang Jawa Barat, Ini Analisis BMKG
Peta lokasi episenter gempa Bekasi M4,7 yang dipicu segmen Citarum. (Foto: BMKG)

JAKARTA, iNews.id - Rentetan gempa bumi dengan kekuatan magnitudo berbeda mengguncang wilayah Jawa Barat dalam beberapa hari terakhir hingga menimbulkan keresahan masyarakat. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa-gempa tersebut tidak memiliki kaitan satu sama lain.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menegaskan, fenomena gempa beruntun di Jabar bukanlah rangkaian gempa susulan. Dia menekankan perbedaan sumber, mekanisme penggerak (driving force) dan akumulasi energi di setiap sesar membuat gempa-gempa tersebut berdiri sendiri.

“(Gempa Jawa Barat yang terjadi dalam waktu berdekatan) tidak ada hubungan sama sekali,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (23/8/2025).

BMKG mencatat, gempa pertama terjadi di Kabupaten Bandung Barat pada Rabu (20/8/2025) pukul 12.28 WIB dengan kekuatan magnitudo 1,7. Episenter gempa berada di darat, sekitar 3 kilometer barat laut Bandung Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa ini dipicu oleh aktivitas Sesar Lembang yang dalam beberapa pekan terakhir memang menunjukkan peningkatan aktivitas.

Di hari yang sama, gempa kembali mengguncang wilayah Kabupaten Karawang pada pukul 19.54 WIB dengan magnitudo 4,7. Pusat gempa berada di darat, sekitar 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, dengan kedalaman 10 kilometer.

BMKG menjelaskan, gempa ini dipicu aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).

Menurut BMKG, kebetulan waktu terjadinya gempa yang berdekatan membuat masyarakat mengira adanya keterkaitan. Padahal, Indonesia memiliki banyak sumber gempa aktif yang bisa memicu guncangan dalam waktu berdekatan.

“Sumber gempa beda, driving force beda, masing-masing punya proses akumulasi sendiri-sendiri yang berbeda, sangat jauh kedua sumber. Jika waktu dekatan hanya kebetulan saja saking banyaknya sumber gempa di Indonesia,” kata Daryono.

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, tetapi tidak panik berlebihan. Informasi resmi dari BMKG menjadi rujukan utama agar tidak terjebak isu atau hoaks yang beredar.

“BMKG selalu mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar,” ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut