Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Dokter Gigi di Bandung, Samuel Peragakan 23 Adegan
BANDUNG, iNews.id - Polisi menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan Samuel Sunarya (29) terhadap dokter gigi Vissi El Alexandra di Mal Pascal 23 Bandung. Dalam rekonstruksi di Mapolrestabes Bandung pada Kamis (26/10/2023) petang, Samuel memeragakan 23 adegan dan membantah memukul korban lebih dulu.
Rekonstruksi dihadiri tersangka Samuel dengan tangan diborgol. Sedangkan, Vissi dan beberapa saksi diperagakan oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung.
Samuel menceritakan peristiwa yang terjadi di klinik dokter gigi yang ada di area Paskal 23, Kota Bandung, pada Sabtu (21/10/2023). Samuel menceritakan peristiwa bermula saat Vissi menantang dan mengirim pesan memberitahukan lokasinya melalui WhatsApp kepada Samuel.
"Dia (Vissi) yang share live location ke saya katanya 'Ini lokasi gua, kalau lebih dari sejam saya tunggu lu pengecut'. Saya dateng karena tantangan. Laki-laki aja ditantangin gimana.," kata Samuel.
Tersangka Samuel datang ke klinik tempat Vissi membuka praktik di Mal Pascal 23 Bandung pada Sabtu 21 Oktober 2023. Saat tiba, Samuel langsung beranjak ke lantai dua dan bertemu dengan dua resepsionis. Samuel pun langsung menanyakan keberadaan Vissi. Kemudian, resepsionis memberi tahu korban Vissi sedang menangani pasien.
Setelah mendapat jawaban itu, Samuel sempat menunggu di dekat meja resepsionis. Namun, karena terlalu lama, dia turun ke lantai satu dan beranjak ke mal di area Paskal 23. Dia menuju ke kedai kopi dan memutuskan melupakan perselisihan dengan Vissi. "Karena saya orangnya gak sabaran, udah aja saya anggap lupa dan turun ke lantai satu terus saya memutuskan pergi ke mal Paskal 23," ujar Samuel.
Saat sedang berada di kedai kopi, Vissi kembali menghubungi Samuel dan mengabarkan kalau dirinya sudah selesai menangani pasien. Samuel pun kembali ditantang untuk kembali ke klinik.
Kemudian, Samuel kembali ke klinik dan menuju lantai tiga. Ketika itu, pisau yang disiapkannya sudah berada di tangan tapi mata pisau tidak dikeluarkan. "Ini (pisaunya) udah di tangan tapi belum dikeluarin mata pisaunya," tutur dia.
Di lantai tiga, Samuel dan Vissi lalu bertemu di sebuah lorong. Keduanya terlibat cekcok mulut dan berjalan mendekat. Mata pisau pun kemudian dikeluarkan Samuel untuk menakuti Vissi. Namun demikian, Vissi ternyata tidak gentar dan semakin mendekatinya.
"Dia nantangin segala macam, saya keluarin baru, orangnya terus ngedeketin, berani. Begitu saya tau dia berani, saya dorong (mata pisaunya)" kata Samuel.
Melihat Vissi justru semakin mendekat, Samuel kembali memasukkan mata pisaunya. Samuel mengaku tak punya niat untuk melukai Vissi meskipun sudah membawa pisau.
Singkat cerita, Vissi kemudian meminta Samuel untuk menyelesaikan masalah di luar. Keduanya pun beranjak turun ke bawah dan kembali terlibat cekcok di depan klinik. Ketika cekcok, tiba-tiba Vissi memukul wajah wajah Samuel. Kacamata Samuel sampai terpental.
"Yang pertama (pukulan) kena telinga, kena daerah mata kiri, mata kanan, kepala lah semuanya. Random ke kepala bahkan sampai kacamata saya jatuh ke lantai dan dia remukin kacamatanya," tutur Samuel.
Menerima pukulan itu, Samuel lalu memasukkan pisau ke jaket dan langsung memukul balik Vissi di kepala. Dengan demikian, Samuel menegaskan tak ada penusukan yang dilakukan terhadap Vissi. Dia pun mengaku tidak sekuat tenaga memukul Vissi.
"Berkali-kali baru saya taruh pisau yang memang sudah posisi di dalam itu, ke kantong celana atau ke jaket. Saya pukul lalu ke arah kepala kiri dengan tangan kosong, satu kali," ucap dia.
Seusai memukul Vissi, ujar Samuel, tiba-tiba datang seorang pria yang langsung memukulnya sampai terpental. Samuel tak balik membalas pukulan pria itu. Dia lalu pergi dari klinik dan meminta dilakukan visum di Polsek Andir.
Dia pun mengaku telah melapor ke polisi menjadi korban pengeroyokan. "Saya bilang lagi ke orangnya 'Awas aja lu saya cari' terus saya ke Polsek Andir untuk cari surat visum," ujar Samuel.
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Bandung Kompol Agta Bhuwana Putra mengatakan, total 23 adegan yang diperagakan Samuel dalam rekonstruksi tersebut.
Rekonstruksi itu digelar agar perkara antara Samuel dan Vissi menjadi lebih jelas. "Kami dalami perkara ini melalui rekonstruksi. Kami dapatkan 23 adegan," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung.
Ditanya soal bantahan Samuel tidak menusuk korban, Kompol Agta Bhuwana Putra menyatakan, berdasarkan keterangan korban dia ditusuk pelaku menggunakan pisau lipat. Tusukan pelaku mengenai lengan kiri dan tubuh samping kiri di bawah ketiak.
Editor: Agus Warsudi