get app
inews
Aa Text
Read Next : Pria Diduga ODGJ di Limbangan Garut Serang 2 Orang dengan Cangkul, 1 Tewas

Ratusan Sapi dan Domba di Garut Positif Terjangkit PMK

Jumat, 13 Mei 2022 - 09:20:00 WIB
Ratusan Sapi dan Domba di Garut Positif Terjangkit PMK
Petugas Dinas Perikanan dan Peternakan Garut berpakaian APD memeriksa ternak sapi di salah satu peternakan Kabupaten Garut. Saat ini, ratusan sapi dan domba di Garut terjangkit PMK. (FOTO: FANI FERDIANSYAH)

GARUT, iNews.id - Ratusan sapi dan domba di Kabupaten Garut positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Kondisi itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut terhadap ratusan ekor ternak sapi dan domba, Kamis (12/5/2022).

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani mengatakan, ternak sapi dan domba yang positif terserang PMK ini terdiri atas 381 ekor sapi dan 16 ekor domba. 

“Awalnya 173 ekor di empat kecamatan. Sampai sekarang perkembangannya meningkat dari populasi di lokasi terdampak, yakni 530 terinfeksi, 381 positif. Selain sapi, ada domba (yang positif PMK). Yang domba ada sembilan ekor di Kecamatan Leles, tujuh di Kecamatan Cisurupan,” kata Kadis Perikanan dan Peternakan Garut, Kamis (12/5/2022).

Dari 381 sapi yang terserang PMK, ujar Sofyan Yani, 331 ekor diantaranya adalah jenis sapi potong, sementara sisanya yang berjumlah 50 merupakan sapi perah. “Semua positif PMK, semua sudah uji lab, kami tidak bisa menentukan wabah tanpa hasil uji lab,”  ujarnya.

Kadis Perikanan dan Peternakan Garut menuturkan, ratusan ternak sapi dan domba yang terserang PMK ini tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Leles, Garut Kota, Cisurupan, Cikajang, Banyuresmi, Wanaraja, Karangpawitan, dan Cilawu. 

"Seluruh hewan yang terserang penyakit tersebut memiliki ciri-ciri sama, mulai mulut berair liur, kuku kakinya melepuh dan berdarah sehingga, serta puting berdarah," tutur Kadis Perikanan dan Peternakan Garut.

Sofyan Yani mengatakan, para petani yang hewan ternaknya terserang PMK mengalami kerugian secara ekonomi. Kerugian yang diderita yaitu bobot sapi potong menyusut, sementara hasil susu dari sapi perah berkurang. 

Dari ratusan hewan yang dipastikan positif PMK, lima diantaranya sudah mati dan kemudian dikubur atau dibakar. Sementata sebagian lainnya oleh para petani ada yang dipotong paksa agar tidak terlalu merugi.

“Agar bisa dikendalikan nanti sumber penyakitnya, kami sarankan petani memotong hewan ternaknya di rumah potong pemerintah. Selain itu juga ada bagian-bagian yang tidak boleh dikonsumsi, mulai jeroan, kepala dan kaki, kalau yang lainnya boleh asal diproses sesuai ketentuan. Mulai direbus dengan air yang sangat panas atau dibekukan dengan suhu yang sangat dingin,” ucapnya. 

Selain pemeriksaan, kata Sofyan, Pemkab Garut  telah melakukan berbagai penanganan lain Terkait penyebaran penyakit PMK ini. Sejumlah langkah yang telah ditempuh adalah melakukan identifikasi, koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi, hingga sterilisasi kandang sejumlan peternakan.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut