Ramadhan, Operasional Usaha Kuliner di Bandung sampai Pukul 11 Malam

BANDUNG, iNews.id - Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, khusus selama Ramadhan, ada penyesuaian jam operasional untuk tempat usaha jasa kuliner bisa beroperasi sampai pukul 23.00 WIB atau 11 malam. Sebelumnya, tempat kuliner hanya diperkenankan beroperasi sampai pukul 21.00 WIB. 

“Relaksasi perpanjangan waktu operasional hingga pukul 23.00 WIB untuk kegiatan usaha kuliner yaitu restoran, kafe, atau rumah makan pada bulan Ramadhan,” kata Oded seusai rapat terbatas secara daring dari Balai Kota Bandung, Jumat, (9/4/2021).

Baca Juga

Operasi SAR 13 ABK MV Barokah Jaya Diperpanjang Dua Hari

Untuk tempat usaha lainnya di luar kuliner, tetap diberlakukan aturan seperti sebelumnya. Sementara khusus selama bulan Ramadan ini tempat hiburan tutup total. “Kalau ada yang bandel tetap buka, kita siapkan sanksi,” tegasnya.

Oded mengaku sudah menugaskan Satgas Penangnan Covid-19 baik tingkat kota maupun sampai ke level kewilayahan untuk ketat mengawasi sejumlah titik yang berpotensi terjadi kerumunan. Khususnya, yang biasa menjadi lokasi menjajakan makanan untuk berbuka puasa.

Baca Juga

Lantik Dedi Taufik sebagai Penjabat Bupati Bandung, Ridwan Kamil Titip Pesan Ini

Sebab, Oded menilai penjaja makanan untuk berbuka puasa menjadi bagian dari upaya untuk memulihkan ekonomi masyarakat. Hanya saja, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat. “Kami perbolehkan. Tapi akan kami monitor ketat,” ungkapnya.

Baca Juga

Bus Terbalik dan Terbakar, 40 Penumpang Terpanggang Hidup-hidup

Lebih lanjut Oded menyatakan perihal kegiatan keagamaan selama bulan Ramadan di Kota Bandung mengikuti panduan dari pemerintah pusat. Yakni sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Agama Nomor 3 Tahun 2021 terkait Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi.

Oded meminta masyarakat untuk menahan diri tidak menyelenggarakan sejumlah rutinitas yang berpotensi menciptakan kerumunan. Semisal kegiatan "ngabuburit" dan kegiatan jalan bersama setelah subuh yang kerap melibatkan banyak masyarakat. “Sahur on the road tidak ada dulu lah. Di rumah saja untuk menghindari kerumunan,” katanya.

Baca Juga

Pemerintah Wacanakan Satu Organisasi Pengacara, Ini Kata Advokat Senior Indonesia 

Oded juga meminta agar setiap dewan kemakmuran masjid untuk membentuk Satgas Penanganan Covid-19. Hal itu agar pelaksanaan ibadah selama Ramadhan bisa berjalan lebih khusyu.

Baca Juga

Polda Jabar: Operasional Kilang Balongan Tak Ganggu Olah TKP di 4 Tangki

"Dan jika terjadi sesuatu hal yang berkaitan dengan Covid-19 bisa bergerak lebih cepat. Setidaknya bisa langsung berkoordinasi dengan Puskesmas," tutur Oded.

Editor: Agus Warsudi