BOGOR, iNews.id – Pelaku UMKM yang menjadi nasabah BRI kini dimudahkan dalam transaksi pembayaran melalui metode QR Code atau QRIS (quick response code Indonesian standard). Hal itu pula yang dilakukan Beni Irawan di kedai es Nusantara Kelapa di Desa Citaringgul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Beni menuturkan, metode pembayaran QRIS BRI sudah diterapkan di semua cabang kedai es miliknya. Beni mengaku banyak pelanggan yang memanfaatkan metode pembayaran QRIS karena lebih cepat dan mudah.
Usaha Es Nusantara Kelapa yang Dirintis Beni Kini Maju Pesat Berkat Pinjaman BRI
“Dari 6 cabang kedai es nusantara kelapa semuanya sudah pakai QRIS. Itu sejak saya jadi nasabah BRI. Semuanya dibuatkan oleh BRI,” kata Beni ditemui iNews.id beberapa waktu lalu.
Beni mengakui banyak manfaat yang didapat dari pembayaran sistem QRIS. Salah satunya tidak perlu repot-repot memberikan uang kembalian.
Mantan Chef Restoran Banting Setir Jadi Penjual Es Kelapa, Kini Punya 6 Cabang
“Memang lebih mudah transaksi pakai QRIS BRI. Kita tidak pusing cari uang kembalian dan lebih mudah secara pembukuan,” ucapnya.
Namun, Beni mengusulkan agar potongan dari pembayaran QRIS tidak terlalu besar. Sebab, hal itu berdampak pada berkurangnya pendapatan yang diraih pelaku UMKM. “Ya, pemasukan berkurang lantaran dipotong biaya QRIS setiap kali transaksi,” ucapnya.
Dilansir dari laman BRI, ada beragam manfaat QRIS. Pertama, transaksi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat memangkas waktu antrian. Kedua, QRIS dapat diterima oleh seluruh e-wallet dari berbagai metode pembayaran dengan maksimal pembayaran Rp2.000 per transaksi. Ketiga, penyedia aplikasi pembayaran dapat menetapkan batas nominal kumulatif harian dan/atau bulanan atas transaksi QRIS yang dilakukan oleh setiap pengguna QRIS, ditetapkan sesuai mitigasi risiko pengguna.
Maju Bersama BRI
Beni tidak mengelak keberhasilannya dalam menjalankan bisnis es kelapa tidak lepas dari bantuan pembiayaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Awalnya saya berpikir untuk buka cabang di tempat lain. Tapi, saya tidak punya modal cukup,” kata Beni.
Beni kemudian menjadi nasabah BRI pada 2020 lalu dan mengajukan pinjaman sebesar Rp25 juta dengan tenor satu tahun. Badai Covid-19 yang menghantam hampir seluruh dunia ternyata tidak berdampak signifikan pada usaha es kelapa.
Justru masa-masa pandemi membuat usaha es kelapa Beni semakin laris. Sebab, banyak warga yang mencari kelapa muda sebagai minuman yang dipercaya mampu membuat imun tubuh kuat.
“Waktu Covid-19, malah konsumen semakin banyak. Mereka apda nyari kelapa hijau sebagai obat,” ucapnya.
Beni kemudian meminjam KUR BRI untuk kali kedua dengan nilai Rp50 juta pada 2022. Setahun berikutnya mendapat pinjaman dengan nilai lebih besar yakni Rp100 juta.
“Pinjaman modal dari BRI ini saya pakai buat buka cabang dan beli alat-alat usaha,” katanya.
Beni mengaku enam cabang es Nusantara Kelapa yang tersebar di Babakan Madang, Cibinong, dan Bekasi itu bisa berkembang setelah disentuh BRI.
“Sebenarnya, saya kepengin naik kelas lagi seperti bisnis minuman dari luar yang ada di sini. Tapi, kendalanya di modal. Kalau pinjam di atas Rp100 juta harus ada agunan. Kalau bisa dipermudah gak harus ada agunan,” katanya.
Dengan bertambahnya cabang usaha, Beni pun mampu mempekerjakan karyawan lebih banyak. Total saat ini ada 20 karyawan yang dipekerjakan di enam cabang es kelapa tersebut.
Beni juga membuka kemitraan bagi yang berminat membuka usaha es kelapa. Syaratnya pun mudah.
“Kita siapkan tempat dan semua bahan bakunya. Syarat utamanya punya komitmen dan jujur,” ucapnya.
Dari usaha es kelapa Nusantara, Beni mampu meraup omzet ratusan juta rupiah per bulan. Omzet itu meningkat hampir dua kali lipat pada Bulan Ramadhan. Beni pun kini memiliki dua mobil dan rumah di Garut.
“Rata-rata Rp100 juta per bulan. Kalau di Bulan Ramadhan, bisa sampai Rp150 jutaan,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki













