Puluhan Hewan Ternak Sapi Potong dan Perah di KBB Terjangkit PMK

BANDUNG BARAT, iNews.id - Puluhan sapi di Kabupaten Bandung Barat (KBB), terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Hewan ternak yang sakit itu memiliki gejala PMK, seperti demam mencapai 41 derajat Celsius, tidak nafsu makan, menggigil, penurunan produksi susu drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari.
Selain itu, sapi yang terjangkit juga sering menggosokkan bibir, menggeretakkan gigi, leleran mulut, dan suka menendangkan kaki.
Hewan ternak yang terkena PMK tersebar di beberapa kecamatan. Seperti di Kecamatan Lembang, Cisarua, Batujajar, Cipeundeuy. Mayoritas sapi perah dan potong.
"Sudah ada laporan masuk, ada sekitar 30 lebih hewan ternak yang terpapar PMK," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) KBB Wiwin Aprianti, Rabu (25/5/2022).
Terkait laporan tersebut, pihaknya langsung membentuk tim untuk melakukan penanganan terhadap hewan yang terpapar PMK. Bahkan saat ini sudah ada dua sapi yang dipotong paksa, sementara sisanya masih dalam tahap isolasi.
"Ya ada dua sapi yang terpaksa dipotong untuk mencegah penyebaran lebih luas. Sementara yang lain masih diisolasi dan sudah mulai membaik," ujarnya.
Guna mencegah wabah ini makin meluas, Dispernakan KBB mengimbau warga agar membeli hewan ternak sehat dari wilayah yang belum terkonfirmasi PMK. Termasuk segera lapor petugas apabila ada gejala, serta rutin semprot cairan disinfeksi dan pengandangan baru bagi ternak baru.
Biasanya hewan yang terpapar PMK akan memiliki gejala yang bisa dilihat langsung. Seperti suhu tubuh demam, kemudian mulut sapi mengeluarkan air liur belebih atau ngiler dan berbusa, luka dan melepuh pada bagian mulut, lidah, dan kaki, serta sapi terlihat lemas dan lebih sering berbaring.
"Meskipun ada ternak terpapar, susu dan daging tetap bisa dikonsumsi karena wabah ini bersifat tidak zonosis atau menular ke manusia. Tapi kita tetap harus waspada dan antisipatif," tutur Wiwin Aprianti.
Editor: Agus Warsudi