Protes Perbaikan Jalan di Cikaroya Sukabumi, Warga Bandingkan Aspal Tipis dengan Bala-bala

SUKABUMI, iNews.id - Cara unik warga yang melakukan protes perbaikan jalan yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Cibolang Kaler. Warga membuat video pendek yang membandingkan ketebalan aspal dengan bala-bala.
Video yang diunggah akun @ujangrahmat109 di sosial media TikTok tersebut, menjadi hiburan dan juga kritikan pedas aparat pemdes tersebut.
Dalam video yang diunggah tersebut, memperlihatkan makanan bala-bala atau bakwan, yang diletakkan di atas jalan raya yang belum diaspal, yang berbatasan dengan jalan yang telah diperbaiki dengan aspal baru.
Lokasi kejadian tersebut berada di Jalan Cikaroya, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Tertulis dalam video tersebut, "Bala-bala mang Ujang lebih tebal daripada Jalan Cikaroya, Cibolang Kaler, Cisaat Sukabumi."
Di akhir video, terlihat proses pengaspalan jalan yang terlihat tipis menambal lapisan aspal sebelumnya.
Pengunggah video tersebut, Ujang Rahmat (55) mengatakan, saat pengambilan video dan foto yang diunggah tersebut, syok melihat aspal jalan sangat tipis.
Lalu Ujang Rahmat menegur para pekerja untuk meningkatkan ketebalan aspal.
“Awalnya kan begitu saya lihat aspal jalan kok seperti ini. Padahal saya tegur yang kerja ‘kang atuh eta tong ipis-ipis teuing, kandelan deui atuh, aduh ieu mah meni ipis’ (kang aspalnya jangan terlalu tipis, tebelin lagi, aduh ini mah tipis) kata saya. Jadi saling tuding tukang, tuh ke si akang itu, ke si akang itu,” kata Ujang Rahmat, Kamis (18/5/2023).
Karena merasa tidak puas, ujar Ujang Rahmat, kemudian mengambil foto dan merekam video proses pekerjaan tersebut.
Kebetulan Ujang Rahmat punya bala-bala. Lalu, iseng membanding aspal dengan bala-bala. Ternyata lebih tebal bala-bala dibandingkan aspal jalan.
Video yang diunggah tersebut sebagai salah satu bentuk protes warga karena perbaikan jalan terkesan asal-asalan.
Protes itu juga sempat dia sampaikan kepada beberapa petugas desa dan juga pelaksana pembangunan perbaikan jalan desa tersebut.
“Saya juga sudah bicara ke mandor desa. Ada dua orang ke kadus, sama pegawai desa. Saya bilang ke pegawai desa ngaspalnya yang bagus, jangan asal-asalan, eh ternyata kaya gitu. Karena itu tambal sulam, yang rusaknya saja diaspal,” ujar Ujang.
Editor: Agus Warsudi