Protes Jalan Rusak, Warga Ujunggenteng Sukabumi Tebar Ikan di Kubangan
SUKABUMI, iNews.id - Warga Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi beramai-ramai menebar puluhan kilogram ikan di ruas jalan provinsi, Jumat (25/2/2022). Aksi itu sengaja dilakukan sebagai bentuk protes atas kerusakan jalan yang sudah lama tak diperbaiki.
Tokoh masyarakat Desa Ujunggenteng, Asep JK mengatakan, penebaran puluhan kilogram ikan mas dilakukan masyarakat setempat, tepat di lubang jalan dengan genangan air. Hal ini dilakukan lantaran mereka merasa kecewa kepada pemerintah terkait kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki.
"Jalan ini, merupakan akses menuju TPI atau ke tempat pelelangan pasar ikan dan tempat wisata. Sudah ada sekitar satu tahun lebih jalan itu dibiarkan rusak parah," ujar Asep JK kepada MNC Portal Indonesia.
Maka dapat dipastikan, kata dia, ruas jalan tersebut akan digenangi air. Sehingga kendaraan roda dua dan roda empat yang melintasi jalur tersebut sulit melintasi jalur tersebut.
"Ada sekitar 100 meter panjang jalan yang rusak dan kerap digenangi air itu. Ini terjadi selain jalannya rusak, juga kondisi drainase yang berfungsi untuk lintasan airnya tidak berfungsi secara maksimal atau rusak parah. Saat hujan deras badan jalan tersebut digenangi air," ujarnya.
Hujan deras yang terjadi sejak pagi tadi, kembali menyebabkan banjir di jalan raya tersebut. Warga yang melihat kejadian itu secara spontan melakukan protes dengan menaburkan ikan puluhan kilogram di lokasi badan jalan yang terkena banjir tersebut.
"Warga kesal karena jalan selalu digenangi air banjir. Iya, makanya warga di sini menabur ikan sebanyak 20 kiloan," tuturnya.
Setelah dilakukan penebaran ikan mas, masih kata Asep, selang beberapa menit warga langsung menyerbu ikan yang ditebar di lokasi banjir di jalan tersebut dan ditangkap menggunakan serokan piring serta menggunakan pancing ikan.
"Iya, langsung diserbu massa. Warga di sini merasa kesal. Karena setiap musim hujan airnya itu tergenang dan sulit untuk dilewati kendaraan. Padahal jalur tersebut selain sering dilewati warga juga digunakan akses para wisatawan. Jadi jalur wisata ini ada retribusinya dan lain sebagainya. Namun, anehnya hingga saat ini jalan rusak itu belum juga diperbaiki," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi