get app
inews
Aa Text
Read Next : Masalah Sampah di Bandung Belum Tuntas, Pemprov Jabar Resmi Cabut Status Darurat

Program Jabar Masagi Torehkan Progres Positif, Layak Kah Dilanjutkan? Ini Kata Para Guru

Jumat, 27 Oktober 2023 - 11:00:00 WIB
Program Jabar Masagi Torehkan Progres Positif, Layak Kah Dilanjutkan? Ini Kata Para Guru
Program Jabar Masagi dinilai berhasil mengubah karakter siswa dan kehidupan sekolah lebih baik. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Lima tahun terakhir, 2018-2023, Pemprov Jabar melaksanakan Program Jabar Masagi berkoordinasi dengan sekolah-sekolah Se-Jawa Barat. Program yang diterapkan di 252 SMA/SMK/SLB dan Madrasah Aliyah itu menunjukkan progres positif dalam membentuk karakter siswa.

Beberapa sekolah yang telah mengikuti program Jabar Masagi warisan Gubernur Jabar Ridwan Kamil periode 2018-2023 itu mengaku sangat merasakan dampak positif program sekolah Masagi, terutama dalam aspek karakter, keterampilan siswa dan pengajar.

Kerja gotong royong, memanusiakan manusia melalui nilai-nilai kearifan, dan potensi budaya lokal Sunda yang dilakukan pelajar serta pengajar di Jawa Barat pun terbukti nyata bisa meningkatkan persentase kualitas pendidikan.

Winarmo, pengawas SMK Cabang Dinas pendidikan Wilayah 9 mengatakan, banyak perubahan cukup signifikan dalam skema pendidikan dan kehidupan di lingkungan sekolah.

"Sebelum ada program Jabar Masagi, praktik-praktik baik untuk mengedepankan pembelajaran berbasis proyek fast learning, keteladanan, karakter, kolaborasi, dan sebagainya belum muncul," kata Winarmo, Kamis (26/10/2023).

"Setelah Program Jabar Masagi masuk ke sekolah-sekolah, pembelajaran mulai berubah. Ada pendalaman keaktifan, proyek, kolaborasi, karakter, dan keteladanan ini betul-betul terlihat," ujar Winarmo.

Perubahan sangat positif ini juga menjadikan Winarmo yakin akan komitmen Pemprov Jabar dalam mengimplementasikan life skills pendidikan abad 21 cukup berhasil.

"Terbukti, P5 yang sekarang digaungkan oleh Kemendikbud Ristek itu pun, menurut saya, sudah masuk dalam bagian dan cerminan Program Jabar Masagi," tutur Winarmo.

"Kami berharap program Jabar Masagi ini dilanjutkan dengan penguatan yang lebih konkret. Selain memperbanyak jumlah sekolah yang mengikuti Program Jabar Masagi, semoga para pengawas pun terus dilibatkan dan lebih aktif lagi dalam program ini," ucap dia.

Selain Winarmo, program Jabar Masagi ini juga diapresiasi oleh Hamdan, guru SMK Taruna Terpadu 1.

Karena itu, para guru berharap program Jabar Masagi ini bisa terus dilanjutkan agar banyak sekolah bisa turut serta dalam melestarikan pendidikan berbasis karakter dan budaya.

"Kami rasa perlu dilanjutkan, karena lewat program Jabar Masagi ini, kita bisa mencegah, mempertahankan, dan juga mengenalkan budaya lokal kepada anak-anak sekarang. Sehingga mereka tidak terlalu terkontaminasi dan menggandrungi budaya dari luar," kata Hamdan.

Jabar Masagi Diapresiasi Kemendikbud Ristek

Program Jabar Masagi diapresiasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan bakal direplikasi secara nasional.

Kurikulum Masagi merupakan sebuah model implementasi kurikulum nasional yang berbasis nilai-nilai budaya lokal, Sunda. Hal ini berarti Jabar Masagi bukan merupakan kurikulum tandingan nasional, melainkan sebuah diversifikasi kurikulum yang disesuaikan dengan budaya lokal Sunda.

Jabar Masagi fokus menumbuhkan manusia Masagi Jawa Barat untuk belajar merasakan (surti/rasa), belajar memahami (harti/karsa), belajar melakukan (bukti/karsa), dan belajar hidup bersama (bakti/dumadi nyata) untuk melayani.

Berikut nilai-nilai dalam Program Jabar Masagi:

- Manusia Masagi Niti Surti

Manusia Jabar yang belajar untuk merasakan, menghargai perikehidupan manusiawi. Seseorang perlu memiliki kepekaan baik dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, juga dalam menyikapi gejala atau fenomena sosial yang terjadi.

Sumber kepekaan adalah hati dan rasa. Kepekaan adalah wujud dari kepedulian. Peka dan peduli adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

- Manusia Masagi Niti Harti

Artinya manusia yang belajar untuk mengetahui megembangkan akal. Manusia yang mengerti atau memahami tentang kehidupan. Intinya seseorang perlu memiliki wawasan yang luas, mampu memahaminya, dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kata harti tidak dapat lepas dari kata pangarti, pangabisa, atau pangaweruh yang zaman sekarang disebut sebagai kompetensi, yaitu, sejumlah kemampuan yang dimiliki seseorang yang tercermin dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan setelah mengikuti sebuah proses pendidikan.

- Manusia Masagi Niti Bukti

Maknanya adalah manusia Jabar yang belajar untuk melakukan, membuktikan laku diri. Artinya seseorang harus mampu berkarya atau memberi bukti.

Generasi muda sebagai agen perubahan dan calon penerus pembangunan harus menjadi generasi yang pandai berkarya dan memberikan bukti sebagai bukti peran sertanya dalam pembangunan bangsa dan negara. Kebermanfaatan seseorang tergantung dari sejauh mana bukti, karya, kinerja, dan kebermanfaatannya untuk orang lain.

- Ngabakti

Seorang anak yang berbakti kepada orang tua, murid kepada guru, atau warga negara kepada bangsa dan negara. Bakti seorang anak terhadap orang tua misalnya dengan melaksanakan perintah menaati nasihat, membantu pekerjaan orang tua, dan tidak menyakiti hatinya.

Bakti murid terhadap guru, misalnya, belajar dengan sungguh-sungguh, melaksanakan perintahnya, dan menaati nasihatnya. Bakti seorang warga negara terhadap bangsa dan negaranya misalnya dengan berpartisipasi dalam pembangunan sesuai dengan profesi, pekerjaan, dan kemampuannya masing-masing.

Dalam kehidupan masyarakat kita mengenal istilah “kerja bakti” atau juga disebut dengan gotong royong, yaitu bekerja bersama-sama membangun, memperbaiki, atau membersihkan fasilitas umum untuk kepentingan publik. 

Hal tersebut juga bisa disebut bakti terhadap negeri. Intinya bakti adalah cerminan sikap terpuji atau akhlak mulia yang dimiliki oleh seseorang. Manusia Masagi Niti Bakti adalah manusia Jabar yang belajar untuk hidup bersama, berbakti pada negeri.

Jika nanti akan direplikasi secara nasional, Ridwan Kamil selaku sosok yang menggagas program ini berharap seluruh anak didik di Indonesia bisa memiliki pribadi yang menjunjung budi pekerti berbasis budaya.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut