Profil Mohammad Idris, Wali Kota Depok, dari Dosen Terjun ke Dunia Politik
                
            
                JAKARTA, iNews.id - Profil Mohammad Idris, Wali Kota Depok, menarik untuk dikulik. Mohammad Idris memulai karier sebagai dosen yang kemudian terjun ke politik dan berhasil menduduki kursi tertinggi di pemerintahan Kota Depok.
Mohammad Idris adalah Wali Kota Depok periode 2016-2021 dan 2021-2026. Pada periode kali ini, Mohammad Idris berpasangan dengan Imam Budi Hartono. Mereka menang 55,54 persen suara Pilkada Kota Depok 2020, mengalahkan pasangan Pradi-Afifah.
                                    Profil Mohammad Idris
Mohammad Idris lahir di Jakarta, 25 Juli 1961. Orang tuanya adalah Abdul Shomad dan Yumani binti Sholeh. Dia lahir di kalangan keluarga religius. Kakeknya merupakan ulama terkenal di Beji, Depok, yaitu, KH Hasbi. 
Mohammad Idris bersekolah di SD Matraman Wadas dan lulus pada 1974. Kemudian, M Idris melanjutkan SMP dan SMA di Pondok Modern Gontor. Setelah tamat, M Idris menempuh pendidikan sarjana dengan beasiswa di Arab Saudi.
                                    Dia lulus S1 Ushuluddin Dakwah, Universitas Imam Mohammad Ibnu Daud Gassim, Arab Saudi (1986) dan melanjutkan S2 di universitas dengan jurusan sama pada 1990. M Idris mengambil gelar S3 Syariah Tsaqofah Islamiyah, Universitas Imam Mohammad Ibnu Daud Gassim, Arab Saudi dan selesai pada 1997.
                                    Setelah menyelesaikan pendidikannya, Idris pulang ke Indonesia dan menjadi dosen di beberapa universitas. Seperti Dosen Bimbingan Skripsi di STAI At-Taqwa Bekasi, Dosen S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Dosen S2 dan S3 bidang studi Dakwah dan Sejarah Peradaban UIN Syarif Hidayatullah.
Dosen S2 bidang Pemikiran dan Peradaban Islam Pascasarjana UMS Surakarta, dan Dosen S1 mata kuliah Pengantar Hukum dan Ekonomi Syariah dan Etika Bisnis Syariah Universitas Indonesia (UI).
                                    Pada 2004–2010, Idris menjadi Ketua Yayasan Al-Ma’had al-Aly ad-Da’wah (Sekolah Tinggi Pendidikan Da’i) di Jakarta Barat. Kemudian dia sempat menjadi konsultan syariah di Sharia Consulting Center, Jakarta.
Memimpin Kota Depok
Perjalanan pertama Mohammad Idris memimpin kota Depok saat dia maju menjadi calon wakil wali kota berpasangan dengan Nur Mahmudi pada Pilkada Kota Depok 2010. Mereka memenangi pemilihan itu dengan 61,87 persen suara. Nur Mahmudi-Mohammad Idris resmi menjabat periode 2010–2015. 
                                    Pada Pilkada 2016, Mohammad Idris maju sebagai calon Wali Kota bersama Pradi Supriatna sebagai wakil. Mereka menang dalam pemilihan tersebut mengalahkan pasangan Dimas Oky Nugroho–Babai Suhaimi. Mohammad Idris–Pradi Supriatna akhirnya terpilih memimpin kota Depok selama lima tahun, 2016–2021.
Lima tahun kemudian, bersama Imam Budi Hartono, dia kembali maju menjadi calon Wali Kota Kota Depok. Dia diusung oleh PKS, Demokrat, dan PPP. Idris kembali menang dalam pemilihan itu dengan memperoleh 415.657 suara, mengalahkan pesaingnya, yaitu Pradi Supriatna–Afifah Alia.
Pada Februari 2021, Mohammad Idris–Imam Budi Hartono dilantik oleh Ridwan Kamil di Gedung Merdeka, Bandung bersama empat kepala daerah terpilih lain di Jawa Barat.
Membangun Kota Depok
Mohammad Idris merencanakan sejumlah program kerja dalam memimpin Kota Depok, salah satunya adalah Kartu Depok Sejahtera (KDS). Kartu ini diluncurkan pada September 2021. Kartu Depok Sejahtera menyasar warga kurang mampu yang sudah terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Depok.
Kartu Depok Sejahtera mengintegrasikan sejumlah layanan, antara lain Pelayanan Kesehatan Gratis melalui PBI-APBD Depok, Bantuan Pendidikan, Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Bantuan Santunan Kematian (Sanken), dan lain sebagainya. Kartu ini sekaligus kartu ATM untuk menerima bantuan.
Selain Kartu Depok Sejahtera (KDS), kebijakan lain yang direncanakan, antara lain pembangunan infrastruktur, membangkitkan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan lain sebagainya.
Penghargaan
Mohammad Idris telah mendapatkan sejumlah penghargaan semasa dia menjabat sebagai Wali Kota Depok. Penghargaan tersebut, antara lain Earth Hour Leader dari Gubernur Ridwan Kamil pada 2019, Lencana Pancawarsa dalam Peringatan Hari Pramuka tingkat Provinsi Jawa Barat pada 2021.
Kota Depok juga memperoleh sejumlah penghargaan saat kepemimpinannya, antara lain Kampung KB Award dari BKKBN, Kota Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada 2021.
Predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat, dan BKN Award 2021 dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) kategori Implementasi Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) dan Pemanfaatan Computer Assisted Test (CAT).
Editor: Agus Warsudi