Prajurit TNI AD Dikeroyok di Cadas Pangeran, Ini Kata Dandim 0610/Sumedang
SUMEDANG, iNews.id - Komandan Distrik Militer (Dandim) 0610/Sumedang Letkol TNI (Inf) Zaenal Mustofa angkat bicara terkait kasus penganiayaan yang dialami Pratu TNI Muhammad Asrul, anggota Kesehatan Yonif 301 PKS. Dandim mengaku prihatin dan kasus ini harus menjadi pelajaran.
Dandim 0610/Sumedang Letkol TNI (Inf) Zaenal Mustofa mengatakan, mengapresiasi kinerja Polres Sumedang dalam mengungkap dan menangkap para pelaku pengeroyokan terhadap Pratu TNI Muhammad Asrul di Jalan Cadas Pangeran, Sumedang pada Jumat (6/11/2020).
"Kabupaten Sumedang sejatinya daerah yang aman, dan jauh dari kekerasan. Bahkan, saat ada demo beberapa waktu lalu, aski tersebut berjalan lancar tanpa anarkistis," kata Dandim 0610/Sumedang saat hadir dalam konferensi pers pengungkapan kasus di Mapolres Sumedang, Senin (9/11/2020).
Letkol TNI Inf Zaenal Mustofa mengemukakan, merasa kaget ketika ada kejadian pengeroyokan yang dialami oleh salah satu anggota TNI. "Tidak main hakim sendiri. Kenapa? Dampaknya kembali kepada masing-masing. Semoga ini memberi pencerahan. Hukum harus ditegakkan," ujar Letkol TNI Inf Zaenal Mustofa.
Sementara itu, Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) Raider 301/Prabu Kian Santang (PKS) Mayor TNI (Inf) Wahyu Alfian Arisandi berharap kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak menggunakan kekerasan saat menangani persoalan.
Penangan masalah dengan kekerasan, kata Danyonif Rader 301/PKS, justru akan menimbulkan persoalan baru. "Harapan besarnya agar jangan mengutamakan kekerasan dalam menyelesaikan persoalan. Karena, jika mengedepankan kekerasan, yang ada bukan menyelesaikan masalah, tapi menimbulkan masalah," ujar Mayor TNI (Inf) Wahyu Alfian Arisandi.
"Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak Kapolres (Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto) dan jajarannya yang bisa mengamankan pelaku," tutur Danyonis Raider 301/PKS.
Editor: Agus Warsudi