Polda Jabar Dalami Kembali Kasus Tabrak Lari yang Tewaskan Mahasiswi di Cianjur
BANDUNG, iNews.id - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jabar akan mendalami kembali kasus tabrak lari yang menewaskan mahasiswi Unsur Cianjur. Pendalaman dilakukan untuk memastikan kendaraan yang menabrak korban hingga tewas itu.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, terdapat perbedaan data atau informasi terkait kendaraan yang menabrak korban.
Informasi awal kendaraan yang diduga menabrak adalah Audi 8 warna hitam. Kemudian, muncul data baru kendaraan diduga penabrak Kijang Innova warna hitam.
"Memang ada perbedaan data atau informasi terkait kendaraan penabrak. Karena itu, akan dilakukan pendalaman kembali," kata Kabid Humas Polda Jabar di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (27/1/2023).
Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan, kasus kecelakaan yang terjadi di Kabupaten Cianjur pada Jumat (20/1/2023) lalu ini menjadi atensi Polda Jabar untuk diungkap.
Tidak ada hal-hal dalam proses penyidikan atau penyelidikan yang akan ditutup-tutupi ke publik. Apalagi ini menjadi atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan telah memerintahkan Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana untuk mengusut tuntas kasus itu.
"Pak Dirlantas (Kombes Pol Wibowo) pun sudah mengatensi penyidik polres (Satlantas Polres Cianjur) untuk menungkap dan tidak menutup nutupi sedikit pun. Jadi kami mohon doanya kepada masyarakat agar kasus ini bisa kami ungkap secepatnya," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Ditanya terkait perbedaan data kendaraan yang diduga menabrak korban, Kabid Humas menyatakan, saat ini sedang dilakukan pendalaman. Ada beberapa data atau informasi yang akan diklarifikasi untuk memastikan kendaraan yang menabrak.
"Hari ini Pa Dirlantas akan meluncur ke Cianjur untuk melakukan konsolidasi terkait pendalaman atas data-data kendaraan yang dimungkinkan menabrak," tutur Kabid Humas.
Setelah pendalaman dilakukan dan mendapatkan hasil, kata Kombes Pol Ibrahim Tompo, Polda Jabar akan merilis hasilnya setelah penyidik yakin terkait kendaraan yang menabrak tersebut.
"Memang informasi awal yang kita peroleh ini kendaraan audi warna hitam. Nah kendaraan audi ini juga sedang dilakukan penjajakan identifikasinya dan siapa pengemudinya," ucap Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Terkait kasus ini, ujar Kabid Humas Polda Jabar, penyidik Satlantas POlres Cianjur barang bukti sepeda motor korban, beberapa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Selain itu, penyidik telah meminta keterangan sembilan saksi. Kesembilan saksi itu berada di tempat kejadian perkara (TKP). Namun mereka melihat pascakejadian bukan saat kecelakaan terjadi.
"Nah di sana (rekaman CCTV) memang ada menunjukkan kondisi rangkaian kendaraan polisi yang melintas dan posisi kendaraan Audi hitam itu juga ada di CCTV tersebut. Tetapi untuk memastikan kendaraan (yang menabrak), membutuhkan dukungan data teknis yang lebih akurat," ujar dia.
Sampai saat ini, tutur Kabid Humas Polda Jabar, pengemudi Audi belum diamankan. Sebab selain itu, ada tiga kendaraan polisi dan satu angkot yang diduga terkait dalam peristiwa itu.
"Jadi ini semua berdasarkan kesaksian yang kami peroleh. Ada yang menyampaikan bahwa angkot ini juga merupakan kendaraan yang ditabrak oleh korban dari belakang. Kemudian pas bersamaan rangkaian kendaraan (polisi) yang tiga unit itu melintas termasuk Audi yang paling belakang. Ini lah informasi yang kami dapatkan," tutur Kabid Humas Polda Jabar.
Sementara itu, Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Wibowo mengatakan, penyidik Ditlantas Polda Jabar akan melakukan pendalaman seluruh data dan informasi terkait kecelakaan maut yang menewaskan mahasiswi Unsur Cianjur tersebut.
"Saya akan mendalami kembali seluruh informasi dan data yang kami miliki sehingga nanti betul-betul bisa kita ketahui siapa pelakunya. Kemudian kendaraan apa yang terlibat," kata Dirlantas Polda Jabar.
Sesuai arahan Kapolri, ujar Kombes Pol Wibowo, Polda Jabar tidak akan menutup-nutupi kasus ini. "Nanti setelah saya kembali, saya akan luangkan waktu untuk memberikan informasi," ujar Kombes Pol Wibowo.
Diberitakan sebelumnya, kuasa hukun keluarga Selvi Amalia Nuraeni, mahasiswi korban tabrak lari merilis fakta berbeda dari hasil pemeriksaan Satlantas Polres Cianjur. Fakta itu didasarkan atas rekaman video yang dimiliki dan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian.
Dalam rekaman yang dimiliki keluarga, kuasa hukum, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsur, mobil penabrak korban bukan Audi, melainkan diduga Kijang Innova yang ikut dalam rombongan kendaraan Polda Metro Jaya.
Karena itu, kuasa hukum keluarga korban meminta kepolisian untuk membandingkan data versi kepolisian dengan fakta rekaman video milik keluarga tersebut.
Berdasarkan fakta rekaman video itu, keluarga merasa ada yang janggal dari proses penyelidikan yang dilakukan Satlantas Polres Cianjur. Selain kendaraan yang diduga menabrak korban berbeda, polisi lama dalam menentukan tersangka dalam kasus ini.
Yudi Junadi, kuasa hukum keluarga korban mengatakan, bukti rekaman video dan kesaksian dari berbagai sumber, menduga kendaraan yang menabrak korban Selvi Amalia Nuraeni hingga tewas dilokasi pada pukul 14.50 WIB, Jumat (20/1/2023) adalah mobil Kijang Innova yang ikut dalam rombongan Polda Metro Jaya.
"Selain itu, mobil yang diduga menabrak korban sempat ditinggalkan di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang hingga Jumat malam, seusai tim Polda Metro Jaya, Polres Bekasi, dan Polres Cianjur menggeledah rumah pembunuhan berantai Wowon cs," kata Yudi Junadi.
Editor: Agus Warsudi