get app
inews
Aa Text
Read Next : Permintaan Plasma Konvalesen Naik, PMI Solo Dorong Penyintas Covid-19 Jadi Pendonor

PMI Kota Bandung Minta Pasien Bawa Calon Pendonor Plasma Konvalesen Pengganti

Rabu, 30 Juni 2021 - 14:28:00 WIB
PMI Kota Bandung Minta Pasien Bawa Calon Pendonor Plasma Konvalesen Pengganti
Donor plasma konvalesen. (Foto: ANTARA)

BANDUNG, iNews.id - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung meminta masyarakat atau pasien yang membutuhkan plasma konvalesen membawa calon pendonor pengganti. Hal ini mengingat tingginya permintaan plasma terapi Covid-19 di Kota Bandung yang mencapai 458 pasien.

Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Bandung Uke Muktimanah mengatakan, bagi masyarakat yang memerlukan plasma konvalesen harus membawa calon donor pengganti. Minimal, satu orang donor untuk mengganti dua labu plasma konvalesen.

“Untuk yang perlu, silakan kontak atau datang ke PMI Kota Bandung. Kalau minta dua labu memang bisa satu orang (donor pengganti). Tapi kalau kebetulan di keluarga ada banyak yang bisa, kami anjurkan semuanya donor," kata Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Bandung.

Kalaupun donor pengganti berbeda golongan, ujar Uke, PMI Kota Bandung tetap terima. Karena nantinya yang disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Untuk kriteria donor plasma konvalesen, syarat pertama, yakni penyintas yang berusia antara 17 hingga 60 tahun. Khusus bagi donor wanita disarankan yang tidak pernah hamil.

Selain dari sisi medis yang tidak memiliki penyakit penyerta, Uke menegaskan, syarat utama yaitu sudah dinyatakan sembuh atau menunjukan hasil negatif berdasarkan keterangan pemeriksaan PCR ataupun pernyataan dokter. Sekurang-kurangnya donor bisa dilakukan empat hari setelah pernyataan negatif tersebut.

“Bawa KTP. Jika telah memenuhi syarat lalu melalui pemeriksaan medis oleh dokter, kemudian diambil sampel terlebih dahulu. Setelah memenuhi syarat berdasarkan syarat donor akan diberitahu melalui telepon untuk penjadwalan donor plasma konvalesen,” ujarnya.

Menurut Uke, orang yang diperlukan adalah penyintas yang memiliki gejala dan cukup berat. Karena ketika berhasil sembuh, memiliki level antibody lebih bagus ketimbang penyintas tanpa gejala.

Mengingat donor yang diambil berupa plasma, khusus donor konvalesen ini bisa dilakukan per dua minggu. Jika di rentang waktu tersebut penderma plasma konvalesen kembali terkonfirmasi positif, maka ditunggu lagi sampai kembali pulih dan dinyatakan negatif.

“Kalau penyintas sudah donor, biasanya kita diambil lagi 2 minggu kemudian. Kalau tiba-tiba Covid-19 lagi, kita tidak bisa ambil. Tapi kalau sudah sembuh dan ditunggu 14 hari kemudian, maka bisa diambil lagi. Justru secara teoritis antibodinya lebih bagus,” tutur Uke.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut