PJJ di Cimahi Bermasalah, Nilai di Rapor Masih Kosong
CIMAHI, iNews.id - Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Cimahi selama delapan bulan ternyata menyisakan persoalan. Banyak siswa didik di tingkat SMP dan SD ternyata tidak mengikuti PJJ dengan baik lantaran menghadapi berbagai kendala.
"Berdasarkan catatan kami, ada sebanyak 2.300 siswa SMP di Cimahi, dari total 21.228 siswa, yang bermasalah dalam penyelenggaraan PJJ," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, Rabu (30/12/2020).
Dia mengatakan, permasalahan yang paling mendominasi adalah rendahnya tingkat kehadiran dan banyaknya siswa yang tidak mengisi absen. Termasuk saat penilaian dan pengumpulan ujian ada siswa yang tidak melaksanakan.
Kondisi itu yang membuat guru tidak bisa memberikan nilai terhadap siswa. Alhasil ada ribuan rapor siswa tertahan di sekolah atau tidak bisa dibagikan karena ada nilai-nilai yang memang belum tuntas diisi. Penyebabnya karena siswa tidak mengikuti PJJ dengan baik sehingga guru sulit melakukan penilaian.
"Bisa dibilang persoalan PJJ ini kompleks, tapi yang dominan adalah hambatan dalam mengakses teknologi. Seperti tidak punya ponsel, kalaupun ada satu ponsel dipake orang, gak punya kuota internet, dan lain-lain," ujarnya.
Persoalan lainnya adalah, anak tidak memiliki pendamping ketika melaksanakan pembelajaran daring karena kedua orang tuanya sibuk bekerja. Akibatnya anak jadi tidak serius dalam belajar karena hanya diawasi oleh pengasuh.
Terkait hal ini, pihaknya sudah mengintruksikan setiap sekolah untuk memanggil para orang tua atau wali murid untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
"Ini harus segera dicari jalan keluar, jika rapor tidak terisi mereka bisa tidak naik kelas. Makanya persoalan nilai siswa ini harus segera terisi," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi