Permintaan Minyak Goreng Curah di Bogor Meningkat, Pembeli Wajib Tunjukkan KTP
BOGOR, iNews.id - Permintaan minyak goreng curah di Kota Bogor Jawa Barat meningkat. Distributor terpaksa menerapkan antrean dengan sistem kupon serta wajib menunjukkan KTP untuk membatasi jumlah pembelian.
Seperti yang terpantau di salah satu distributor di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Terlihat warga yang sudah memiliki kupon sedang mengantre untuk mendapat jatah pembelian minyak goreng curah. Setiap orang dibatasi maksimal 2 sampai 3 jeriken dengan harga Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
Kendati sudah menerapkan sistem kupon, masih ada warga yang mayoritas pedagang kelontong dan pelaku UMKM ini tidak mendapatkan jatah pembelian minyak goreng. Pasalnya pengelola mewajibkan pembeli menunjukan KTP untuk mencegah pembelian ganda dan mengetahui alur distribusi minyak goreng.
"(Pembatasan dengan NIK) pertama kita ingin menghambat pembelian yang dobel. Kedua, dengan barang ini keluar arahnya ke mana supaya jelas. Karena pabrik inginnya seperti itu. Anjuran dari pabrik," kata salah satu pengelola, Erwin kepada wartawan di lokasi, Jumat (25/3/2022).
Selain itu, sistem ini juga mencegah tejadinya over pembelian yang bisa mengganggu distribusi. Namun, sejauh ini pasokan dari pabrik masih lancar. "Supply Alhamdulillah lancar," katanya.
Erwin menyebut bahwa belakangan ini pembelian di tempatnya memang mengalami peningkatan cukup tinggi tak hanya dari warga Kota Bogor tetapi hingga wilayah Serpong dan Sukabumi. Sekitar 60 ton minyak goreng curah ludes dalam satu hari.
"Kalau kita lepas banyak sekali. Kita gak lepas aja, kita tahan 60 ton udah keluar perhari. Kalau kita tidak batasi 100 ton juga sampai jam 14.00 WIB -15.00 WIB udah abis. Segitu kita batasi 2 sampai 3 jeriken. Kita juga utamakan home industry," katanya.
Sementara itu, salah satu warga Aip (41) mengaku sudah mengantre untuk mendapatkan kupon sejak Subuh. Minyak goreng curah yang dibelinya ini akan dijual kembali di warung kelontong miliknya. "Tadi ambil antrean Subuh. Dapet 4 drum, biasanya bisa 6 (drum) sekali jalan. Ini buat dijual di warung sembako, dijual paketan sama tepung," ucap Aip.
Editor: Berli Zulkanedi