Perang Sarung di Sukabumi Jadi Tren Selama Ramadhan, Polisi Antisipasi Jatuh Korban
SUKABUMI, iNews.id - Tren perang sarung semakin menjadi-jadi di Kota Sukabumi selama Ramadhan. Belum lama enam orang tertangkap, kini sudah beredar video para remaja saling serang menggunakan sarung di media sosial.
Lokasi dalam rekaman itu di Perumahan Taman Asri, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
Dalam video yang berdurasi 16 detik tersebut, terlihat enam remaja yang saling serang, menyabet membabi buta dengan sarungnya kepada kelompok lawan. Diduga pertempuran tersebut antarkelompok yang berjumlah tiga orang per kelompoknya.
Kapolsek Cikole, Kompol Nanang R Subarna mengatakan, setelah mendapatkan laporan, petugas dari Polsek Cikole Polres Sukabumi langsung menuju lokasi yang diperkirakan menjadi tempat kejadian aksi tersebut.
"Terkait video viral perang sarung makanya kami baru mendapatkan informasi itu langsung mengecek ke (tempat) yang diperkirakan lokasi kejadian," ujar Subarna kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (6/4/2022).
Lebih lanjut Subarna mengatakan, setelah bersama anggota mencari informasi keterangan dari warga sekitar, pihaknya belum mendapatkan keterangan lebih jelas mengenai peristiwa perang sarung tersebut.
"Namun dari beberapa informasi yang didapat di sekitar lokasi kejadian, warga tidak ada yang mengetahuinya," ujarnya.
Kepolisian menduga terjadinya perang sarung sekitar pukul 6 hingga 8 pagi. Dan untuk mengantisipasi terjadi hal serupa pihaknya berkomunikasi dengan ketua RT setempat agar tetap waspada jangan sampai ada korban dalam tren perang sarung ini.
"Diduga kejadian kemungkinan pagi hari ketika para remaja tersebut melakukan aktivitas nyubuh (menunggu pagi setelah salat Subuh). Karena toko atau warung yang ada di sini buka mulai jam 08.00 WIB sampai dengan jam 17.30 WIB dan tidak ada yang melihat kejadian tersebut," kata Subarna.
Adapun antisipasi yang dilakukan, lanjut Subarna, Polsek Cikole akan tetap melakukan patroli, selain itu komunikasi baik RT dan RW di sekitar lokasi kejadian lebih ditingkatkan agar jika ada kejadian serupa dapat ditanggulangi dengan cepat.
Editor: Asep Supiandi