get app
inews
Aa Text
Read Next : Awak Angkutan Umum Desak Pemerintah Kucurkan Bantuan Langsung Tunai

Pengguna Kendaraan Umum di Bandung Hanya 18 Persen, Ini Langkah Pemkot

Jumat, 10 September 2021 - 13:43:00 WIB
Pengguna Kendaraan Umum di Bandung Hanya 18 Persen, Ini Langkah Pemkot
Pemkot Bandung berupaya meningkatkan penggunaan transportasi umum yang saat ini baru mencapai 18 persen. (Foto: Dok)

BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Kota Bandung terus berupaya menggenjot penggunaan angkutan umum. Saat ini, rasio pengguna angkutan umum di Kota Bandung tercatat hanya sekitar 18 persen, sementara sisanya menggunakan kendaraan pribadi.

Selain rasio penggunaan angkutan umum yang sangat minim, ternyata kepemilikan kendaraan pribadi di Kota Bandung juga cukip tinggi, mencapai 96,59 persen. Sedangkan kendaraan angkutan umum 3,4 persen.

“Upaya untuk mengalihkannya, kita meyediakan angkutan umum massal seperti BRT kualitas baik seperti pelayanan TMB,” kata Kepala Bidang Perencanaan dan Pembinaan Transportasi, Dishub Kota Bandung Asep Kurnia, Jumat (10/9/2021).

Beberapa langkah, kata dia, telah disiapkan agar penggunaan angkutan umum terus meningkat. Asep mengatakan, saat ini pihaknya tengah merencanakan pembangunan BRT di Kota Bandung. Hal itu dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas angkutan umum di Bandung. Program pembangunan ini didukung oleh Wolrd Bank dalam hal perencanaannya.

“Ada 12 trayek, enam trayek di Kota Bandung dan enam trayek di Bandug Raya. Kami juga siapkan lahan untuk shelternya. Saat ini sudah dilakukan rapat koordinasi dan kajian. Seperti amdal, mitigasi risiko, serta kajian lainnya. Insyaalah akan dioperasikan tahun 2023,” ujar Asep.  

Sementara itu, Kepala UPT Angkutan Dishub Kota Bandung, Yudiana mengungkapkan, angkutan umum di Kota Bandung ada tiga kelompok, yaitu angkutan kota (angkot), TMB dan Damri. Angkot ada sebanyak 36 trayek yang beroperasi. Dari 5.571 sekarang masih beroperasi 60 persen atau 3.000 unit. 


Sementara TMB terdapat lima koridor dengan 10 armada tiap koridor dan Bis Sekolah 4 rute. Selain itu, ada juga Bike Share dioperasikan pada 20 titik. 

“TMB dari lima trayek, sekitar 50 kendaraan. Ini masih laik jalan dan lihat survey IKM. Triwulan 1 dan 2, ini nilainya baik," katanya. 

Menurutnya, saat ini pemerintah juga berupaya agar masyarakat beralih ke transportasi umum dengan memberikan tarif khusus. 

“Kita berikan kepada tiga golongan, buruh, veteran dan guru honorer. Itu tarifnya hanya Rp1. Sementara bagi pelajar kita berikan Rp1.000. Kita terus berupaya memberikan kemudahan fasilitas untuk masyarakat,” ujarnya.  


Terkait bus Sekolah di masa PPKM ini, Yudiana mengatakan, penerapan prokes tetap bejalan namun antusias anak sekolah masih minim. 

“Bus sekolah kemarin kita operasikan pada PTM diawai hari kemarin. Kita operasikan tujuh armada, dari total armada itu berdasarkan informasi hanya tiga orang yang menggunakan bis sekolah," ucapnya. 



Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut