Pengelola Restoran di Lembang KBB Syaratkan Pengunjung Vaksinasi Covid-19
BANDUNG BARAT, iNews.id - Pengelola restoran di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menerapkan syarat cukup berat bagi pengunjung. Para pengunjung wajib menunjukkan bukti telah divaksin Covid-19.
Syarat ini diterapkan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dan mencegah terjadi lonjakan kembali kasus Covid-19 di KBB.
Satu dari sekian banyak objek wisata yang menerapkan syarat itu adalah Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang.
Sebab pemerintah sudah memperbolehkan pengunjung bisa makan di tempat dengan kapasitas 50 persen di masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 ini.
"Pemerintah mensyaratkannya begitu (vaksinasi) bagi pengunjung yang datang makan. Ya, kita ikut arahan pemerintah untuk sertifikat vaksinasi bagi pengunjung yang datang ke sini," kata General Manager TWGC Lembang Sapto Wahyudi, Sabtu (4/9/2021).
Sapto menyatakan, untuk mengetahui pengunjung sudah divaksin atau belum bisa dari sms atau id card dari pengunjung yang datang. Syarat itu berlaku bagi semua pengunjung tanpa terkecuali. Namun ada kebijakan khusus bagi pengunjung yang datang membawa anak di bawah usia 12-17 tahun.
"Bagi yang dewasa keharusan syarat vaksin, tapi kalau untuk anak ada dispensasi, karena yang sudah vaksin kan mereka usia 12-17 tahun dan dewasa," ujarnya.
Sejauh ini, tutur Sapto, kepatuhan yang ditunjukkan para pengunjung sudah sangat baik. Rata-rata pengunjung yang datang mampu menunjukkan bukti bahwa mereka sudah divaksinasi Covid-19. Terlebih di media sosial TWGC juga disebutkan soal membawa sertifikat vaksinasi.
Kewajiban membawa bukti vaksinasi Covid-19 juga sudah diikuti dengan pelaksanaan vaksinasi bagi pegawai di lingkungan TWGC Lembang yang sudah mencapai 100 persen. Meskipun saat ini yang kerja baru 30% karena kondisi belum sepenuhnya normal.
Disinggung soal tempat wisatanya, Sapto menyebutkan sampai sekarang masih tutup dan menunggu arahan pemerintah daerah. "Kalau wisata kita masih tutup, resto buka tapi kapasitas 50 persen. Ini sebagai upaya dari pengendali penyebaran Covid-19," tutur Sapto.
Editor: Agus Warsudi