Pencemaran Situ Ciburuy Berdampak ke Sumur Warga, Air Bau dan Bikin Badan Gatal

BANDUNG BARAT, iNews.id - Imbas pencemaran limbah di objek wisata Situ Ciburuy, di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), berdampak ke sumur warga di sekitarnya. Akibatnya, air sumur warga tidak dapat digunakan, apalagi dikonsumsi.
Kondisi itu disinyalir karena air di saluran pembuangan dan di Situ Ciburuy merembes ke sumur warga. Air sumur jadi berbau sehingga warga tidak berani menggunakannya kebutuhan minum atau masak.
"Air sumur warga sekarang jadi bau ketika dimasak. Terus kalau dipakai mandi badan juga gatal-gatal," kata Ketua RW 8 Kampung Ciburuy Wati, Senin (18/7/2022).
Wati menyatakan, warga yang merasakan imbas paling parah adalah di empat RW, yakni RW 7, 8, 13 dan 14. Saat ini, warga harus membeli air galon setiap hari untuk minum dan memasak karena khawatir air sumur mereka berdampak buruk kepada kesehatan. "Ya kalau untuk mandi masih bisa digunakan, tapi kalau untuk masak dan minum tidak bisa, soalnya takut beracun," ujar Wati.
Kondisi itu membuat warga jadi merasa terbebani karena harus mengeluarkan uang Rp30.000 per hari untuk membeli air galon. Padahal kondisi ekonomi masyarakat masih sulit akibat pandemi Covid-19. "Kalau warga berharap agar secepatnya persoalan ini tertangani, meskipun kenapa tercemarnya belum tahu," tuturnya.
Anggota Koramil Padalarang Sertu Saiful Dani menyebutkan, berdasarkan hasil pengecekan, jarak sumur warga yang terdampak pencemaran Situ Ciburuy itu rata-rata berada di radius sekitar 50 hingga 100 meter. "Air sumur warga juga ikut tercemar. Saat digunakan untuk masak menimbulkan bau sehingga tidak berani dikonsumsi," kata Sertu Saiful Dani.
Diketahui, limbah yang mencemari air Sungai Situ Ciburuy, Kecamatan Padalarang, KBB terungkap. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar menemukan limbah pencucian karung dan bata dari bahan baku Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) menjadi satu dari beberapa penyebab air Situ Ciburuy hitam dan berbau.
Aktivitas pencucian karung bekas itu beroperasi di sekitar Situ Ciburuy. Begitu juga pabrik pembuatan bata berbahan baku FABA. Limbahnya dibiarkan mengalir ke Situ Ciburuy sehingga objek wisata itu tercemar.
"Kemungkinan bau menyengatnya dari aktivitas itu. Sebab limbah pencucian karung bekas dibuang ke saluran air tanpa melalui pengolahan lebih dahulu," kata Penjabat Pengawasan Lingkungan Hidup (PPLH) DLH Jabar Risda Susanti, Sabtu (16/7/2022).
Lokasi pencucian karung bekas, ujar Risda Susanti, berada di RW 13, Desa Padalarang. Sehingga air bekas pencucian karung tepung terigu yang berbau busuk itu mencemari perairan Situ Ciburuy. "Semestinya air dari proses pencucian karung bekas itu dilakukan treatment pengolahan limbah, jadi gak langsung dibuang," ujarnya.
Editor: Agus Warsudi