get app
inews
Aa Text
Read Next : Ridwan Kamil: Hari Bersejarah, Jabar Punya Pabrik Baterai Listrik Tercanggih di Asia Tenggara

Pemprov Jabar Gandeng University of Nottingham Kembangkan Kendaraan Listrik 

Kamis, 16 September 2021 - 07:37:00 WIB
Pemprov Jabar Gandeng University of Nottingham Kembangkan Kendaraan Listrik 
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendampingi Presiden Joko Widodo saat peletakan batu pertama proyek pembangunan pabrik baterai listrik di Karawang. (Foto: Humas Pemprov Jabar)

BANDUNG, iNews.id - Pemprov Jawa Barat menggandeng University of Nottingham United Kingdom (UK) untuk mengembangkan kendaraan listrik dan penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Kerja sama ini bertujuan guna menurunkan emisi gas buang di bidang transportasi. 

Penandatanganan Letter of Intent (LoI) oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Presiden Nottingham of University Professor Shearer West CBE dilakukan secara virtual, Rabu (15/9/2021).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, penggunaan kendaraan listrik di Jabar masih tahap awal dan perlu pasokan listrik dari jenis energi baru terbarukan. Hal ini merupakan bagian dari mitigasi yang dilakukan Jabar terhadap bahaya gas efek rumah kaca. 

Provinsi Jabar sendiri, lanjut Kang Emil, telah memiliki Perda No 2 tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah yang menargetkan penggunaan kendaraan listrik 500.000 unit dan bauran EBT 20,1 persen pada 2025.

"Kami sangat menyambut sumber daya dan pengetahuan dari University of Nottingham untuk membantu Jawa Barat. Bagaimana kita bisa berkolaborasi dan membawa model masyarakat yang fokus pada green economy," ujar Kang Emil seusai penandatanganan LoL di Swiss Bellhotel, Tangerang, Banten. 

Dalam LoI, kerja sama mencakup pengembangan model usaha stasiun pengisian kendaraan listrik, implementasi kendaraan listrik, dan pemanfaatan energi terbarukan. Kemudian, peningkatan kapasitas aparatur negara sebagai bagian upaya Pemprov Jabar menurunkan emisi gas rumah kaca. 

Kang Emil berharap, kerja sama dengan University of Nottingham dapat  membantu pengembangan green economy di Jabar. Pihaknya pun berkomitmen membuat kebijakan yang bisa mempermudah penelitian di bidang lingkungan hidup. "Jadi, kami berharap setelah penandatanganan ini, kami ingin melihat kemajuan penelitian," ujarnya. 

Sejalan dengan penandatangana LoI, Kang Emil bersama Presiden Joko Widodo di hari sama meletakkan batu pertama proyek pembangunan pabrik baterai listrik terbesar di Asia Tenggara. Pabrik yang berlokasi di Kabupaten Karawang itu bernilai investasi 1,1 miliar Dollar AS untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik.

"Banyak berita baik yang mau saya bagikan. Pertama, beberapa jam yang lalu, saya menemani Presiden Joko Widodo untuk memulai ground breaking USD1,1 miliar untuk pabrik baterai listrik yang pertama dan terbesar di Asia," tutur Kang Emil. 

"Ini akan dilakukan dua tahun, jadi mudah-mudahan pada tahun 2023 Indonesia akan memproduksi baterai listrik sendiri untuk EV electricity vehicle," ucap Gubernur Jabar. 

Sementara itu, Presiden University of Nottingham UK, Professor Shearer West CBE menyatakan, sebagai sebuah universitas global, pihaknya menyambut baik kerja dengan Pemprov Jabar. Menurutnya, kerja sama yang dibangun merupakan bagian upaya bersama dalam menyelesaikan masalah terbesar dunia, yakni perubahan iklim. 

Dibekali riset berkelas dunia dari tiga kampusnya, University of Nottingham memiliki sumber daya riset yang dapat membantu Jabar mengembangkan infrastruktur kendaraan listriknya. 

Untuk diketahui, pada awal tahun ini, proyek Global Challenge Research Fund oleh University of Nottingham yang dikepalai Dr Bagus Muljadi berkolaborasi dengan Jabar. Kolaborasi mencakup kerja sama untuk membantu mendesain dan mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia. Selain itu, membantu meningkatkan pengertian akan batasan dan target reduksi karbon melalui adopsi kendaraan listrik. 

Pada Agustus 2021 lalu, University of Nottingham juga berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik dengan menyusun rekomendasi kebijakan terkait regulasi keamanan berkendaraan listrik.

"Nottingham akan terus berkolaborasi dengan Jawa Barat dalam mengembangkan program pelatihan, dan capacity building yang dapat mendukung reduksi emisi karbon di sektor transportasi," kata Prof Shearar West CBE.

Asisten Professor University of Nottingham Dr Bagus Muljadi mengatakan, kolaborasi antara pihaknya dan Pemprov Jabar adalah bentuk nyata diaspora akademik Indonesia di perguruan tinggi Inggris Raya dalam memfasilitasi transfer teknologi antara Indonesia dengan negara-negara sahabat. 

"Dalam upaya pemenuhan Net-Zero emission target, Indonesia dengan sumber tenaga panas bumi, mineral untuk baterai, dan lahan gambut yang melimpah memiliki peran dominan di dunia," kata Dr Bagus Muljadi.

Minister Counsellor Hartyo Harkomoyo mengatakan, penandatanganan kesepakatan ini merupakan bukti bahwa Indonesia dan Inggris terus bekerja sama dengan erat untuk memperkuat prioritas riset nasional dan SDM Indonesia. Dia berkeyakinan, kedua pihak akan melanjutkan kesepakatan ini untuk menghasilkan kegiatan konkret sesuai target yang diharapkan. 

Selain itu, kedua pihak juga akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dan diaspora Indonesia, khususnya para ilmuwan. KBRI London akan terus memfasilitasi Pemprov Jabar dan University of Nottingham dalam mengimplementasikan kesepakatan ini.

Menurut Hartyo, kolaborasi antara pemerintah dan akademik diharapkan mampu menurunkan emisi karbon pada bidang transportasi yang saat ini didominasi oleh energi fosil. Sebagai informasi, bauran energi listrik Jabar saat ini, 34 persen di antaranya merupakan energi baru terbarukan. 

"Maka dari itu, pembangunan infrastruktur yang dekat dengan masyarakat, terutama generasi muda diharapkan mampu mendorong pola konsumsi energi ke arah yang lebih berkelanjutan," kata Hartyo.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut