Pemkot Bandung Akan Optimalkan Panic Button untuk Atasi Masalah Kejahatan Jalanan

BANDUNG, iNews.id - Pemkot Bandung akan mengoptimalkan fungsi panic button untuk membantu kepolisian mengatasi masalah kejahatan jalanan yang marak terjadi dalam 2 bulan terakhir. Masyarakat bisa melaporkan kejahatan dengan menekan panic button agar segera direspons dan ditindaklanjuti oleh polisi.
Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, panic button aktif sejak 2018 lalu. Namun pemanfaatannya belum optimal di masyarakat.
"Sampai sekarang panic button masih berjalan. Tinggal sekarang, pengoptimalan fungsi panic button itu. Masyarakat harus familiar dengan itu," kata Sekda Kota Bandung seusai rapat koordinasi (rakor) pengamanan Imlek 2023 di Mapolrestabes Bandung, Jumat (20/1/2023).
Ema Sumarna menyatakan, selama ini, sosialisasi penggunaan panic button di masyarakat memang kurang. Akibatnya, pemanfaatan aplikasi itu pun rendah. "Kami akan optimalkan lagi ya. Saya rasakan, masyarakat belum banyak yang memanfaatkan panic button," ujar Ema Sumarna.
Sekda Kota Bandung memastikan aplikasi panic button masih beroperasi dan dapat digunakan. "Bisa, masih bisa. Tinggal diunduh. Ada call center dan lain sebagainya. (Untuk respons) ya, bahasa umumnya mah secepatnya aja," tutur dia.
Diketahui, Pemkot Bandung meluncurkan aplikasi panic button pada 2015. Saat itu, panic button diluncur oleh Ridwan Kamil, yang saat itu menjabat Wali Kota Bandung.
Aplikasi itu diluncurkan, untuk mengatasi aksi kejahatan jalanan dan geng motor yang membuat resah masyarakat. Panic button terkoneksi dengan mobil-mobil patroli polisi yang telah dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS).
Saat pengguna mengetukkan jari beberapa kali di layar ponsel pintarnya, aplikasi ini segera aktif terkoneksi dengan server di Bandung Command Center.
Petugas yang menerima sinyal dari panic button langsung menghubungi mobil patroli terdekat. Dengan begitu, polisi akan langsung meluncur ke lokasi dan melakukan tindakan.
Editor: Agus Warsudi