Pemda KBB Tidak Bisa Kucurkan Bantuan untuk Peternak Terdampak PMK, Ini Penyebabnya
BANDUNG BARAT, iNews.id - Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (Pemda KBB) tidak bisa mengucurkan anggaran bantuan untuk peternak yang terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyebabnya, pemerintah pusat belum menetapkan wabah ini sebagai kejadian darurat seperti Covid-19.
Padahal, wabah PMK terus menular dengan cepat di sejumlah daerah termasuk di KBB. Di KBB, sejak dilaporkan kasus PMK pertama tanggal 27 Mei 2022, saat ini sudah ada 7.893 ekor hewan ternak yang terpapar.
Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), KBB, mendata wabah PMK telah dilaporkan di 14 kecamatan dengan tingkat penularan mencapai 225 ekor per hari.
"Kami tidak bisa gerak cepat karena pemerintah pusat belum memutuskan ini (wabah PMK) kejadian darurat. Sehingga kami tidak bisa menggunakan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk vaksinasi," kata pelaksana tugas (plt) Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan, Sabtu (2/7/2022).
Hengki Kurniawan menyatakan, Pemda KBB cukup kesulitan melakukan vaksinasi karena stok vaksin hanya mengandalkan dari pemerintah pusat. Pemda KBB tidak bisa menggelontorkan anggaran dari pos BTT untuk pengadaan vaksin secara cepat, padahal peternak sangat membutuhkan.
"Memang kendalanya terkait vaksinasi, soal pengadaan kita tidak bisa gerak cepat karena masih mengandalkan suplai dari pemerintah pusat," ujar Hengki Kurniawan.
Plt Bupati Bandung Barat telah mengupayakan mencari sejumlah cara untuk menangani masalah PMK. Salah satunya menyediakan anggaran secara bertahap untuk obat-obatan dan pemeriksaan terhadap hewan ternak. Hal itu diharapkan bisa menekan angka penularan dan mempercepat penyembuhan yang sakit.
Berkat upaya tersebut, saat ini dari sebanyak 7.893 ekor hewan ternak yang terpapar PMK sekitar 5.000 lebih telah dinyatakan sembuh kembali. Hal itu berkat penanganan cepat dan pengobatan dari petugas kesehatan hewan. Peternak juga diimbau selalu rutin membersihkan kandang dan segera memisahkan hewan sakit dari yang sehat.
"Semoga saja vaksin segera didrop agar bisa langsung disuntikkan ke hewan ternak. Tapi sebagai upaya preventif, peternak harus rutin membersihkan kandang dengan menyemprotkan disinfektan supaya virus penyakit mati," tutur plt Bupati Bandung Barat.
Editor: Agus Warsudi