Dia juga menegaskan tanggung jawab pada korban harus diberikan. Saat ini, korban yang sempat pingsan sudah kembali siuman.
"Diperhatikan sampai benar-benar sembuh, alhamdulilah sudah sadar tadi sempat pingsan, dan benar (kakinya) patah," katanya.
Kasubag Rumah Tangga Biro Umum Setda Jabar, Ovie Atika yang membawahi proyek renovasi tersebut membantah kejadian ini karena mengabaikan prosedur K3.
"Kalau misalkan K3 antisipasi, kami sudah jelaskan ya. Kedua, kami sudah bicara tentang tenaga K3 untuk setiap pekerjaan dan ada pengawas. Itu sudah kami sampaikan juga diawal," kata Ovie.
Dia berdalih, kejadian di lapangan di luar kuasanya sebagai penanggung jawab proyek.
"Terkait ada kejadian di lapangan, itu sebenarnya di luar kuasa kami untuk memperingatkan setiap menit, setiap detik. Cuma kondisi di lapangan, saya juga tidak bisa ngecek setiap hari karena ada temen-temen pengawas," katanya.
Dia menegaskan, penerapan K3 sudah dilakukan meski tidak hapal pasti. Ovie juga mengaku korban bukan tengah bekerja melainkan sedang masuk dalam jam istirahat.
Ovie berpandangan, korban ketika di atas berupaya mengambil sesuatu namun kemungkinan tersandung atau penyebab lain.
Dia juga membantah insiden terjadi saat korban tengah bekerja melakukan pergantian atap gedung Masjid At Muttaqien.
"Jatuh mah benar, cuman kondisinya dalam kondisi mereka emang sudah di jam istirahat," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki