Pasokan Minim, Harga Sayuran di Pasar Tradisional Cimahi Melonjak
CIMAHI, iNews.id - Harga komoditas sayuran di sejumlah pasar tradisional Kota Cimahi melonjak tajam. Hal itu dikarenakan minimnya pasokan dari petani sehingga membuat stok barang di pedagang berkurang, sementara permintaan dari masyarakat tinggi.
Kasubag Tata Usaha (TU) UPTD Pasar Kota Cimahi, Andri Gunawan mengatakan, faktor cuaca sangat berpengaruh kepada komoditas sayuran. Biasanya ketika hujan terus menerus distribusi juga terkendala. Sementara di tingkat petani seringkali terjadi gagal panen dan produk pertanian membusuk.
"Sekarang ini yang lagi harganya naik adalah komoditas cabai rawit merah dan cabai merah tanjung. Asalnya harga Rp40.000-50.000/kg, kini menjadi Rp70.000-80.000/kg, peneyabnya anomali cuaca buruk," katanya, Selasa (7/12/2021).
Menurutnya, kenaikan sudah terjadi sejak beberapa hari lalu berdasarkan pengecekan petugas di lapangan. Monitoring harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) juga dilakukan di semua pasar tradisional yang dikelola Pemkot Cimahi.
Hal itu dilakukan untuk mempermudah tindakan yang harus dilakukan jika terjadi gejolak harga. Seperti di Pasar Atas Baru, Pasar Cimindi, Pasar Melong, dan Pasar Citeureup. Sehingga setiap ada kenaikan harga langsung terpantau dan memudahkan pemerintah dalam mencari solusi yang bisa diambil guna menyetabilkan harga.
Sementara berdasarkan pantauan di Pasar Atas Baru, harga cabai rawit merah yang asalnya dijual Rp50.000/kg, naik menjadi Rp80.000/kg. Sementara cabai merah tanjung yang biasanya dijual Rp40.000/kg, naik menjadi Rp60.000/kg. Kenaikan itu secara bertahap dan terjadi dalam empat hari terakhir.
Salah seorang pedagang, Idris (46), mengatakan, penyebab kenaikan harga cabai rawit merah dan cabai merah tanjung karena pasokan dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah berkurang akibat cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini. Diperkirakan harga cabai akan terus mengalami kenaikan, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Kemungkinan harganya masih akan naik lagi, apalagi sekarang mau menghadapi Natal dan Tahun Baru," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi