Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka Bandung Rasakan Dampak Positif Digitalisasi

BANDUNG, iNews.id - Pandemi mendorong masyarakat beradaptasi lewat pemanfaatan teknologi, baik dalam memenuhi kebutuhan harian maupun menciptakan peluang usaha. Salah satu yang merasakan dampak positif digatalisasi pasar adalah Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka.
Berdasarkan survei LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) pada 2020, sebanyak tujuh dari 10 pelaku usaha yang tergabung dalam platform belanja online, mengalami kenaikan volume penjualan dengan median sebesar 133 persen.
“Sebesar 68,6 persen penjual yang bergabung dengan kami, saat pandemi merupakan pencari nafkah tunggal di keluarga. Serta 76,4 persen penjual mengatakan kemudahan mengelola bisnis menjadi alasan utama bergabung dengan Tokopedia,” kata External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya.
Sedangkan berdasarkan data internal, ujar Ekhel, ada pertumbuhan penjual yang sangat signifikan, dari yang sebelum pandemi berjumlah 7,2 juta, kini menjadi lebih dari 10 juta. Pengguna aktif bulanan pun meningkat dari lebih dari 90 juta menjadi lebih dari 100 juta.
"Sebagai perusahaan penyedia platform belanja online, kami mendukung para pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal, melalui inisiatif hyperlocal demi mewujudkan misi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia," ujar Ekhel.
Dalam praktiknya, tutur Ekhel, selain mengadakan pendampingan intensif untuk UMKM di berbagai kota, pihaknya juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah demi mewujudkan digitalisasi pasar tradisional.
"Pasar Cikurubuk dan Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka merupakan contoh pasar tradisional yang merasakan dampak positif dari digitalisasi pasar melalui Tokopedia di Jawa Barat," tutur Ekhel
Ekhel mengatakan, selama kuartal 1 tahun 2021, Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka berhasil mencatat peningkatan jumlah pesanan hingga lebih dari dua kali lipat. Sementara, Pasar Cikurubuk juga turut mencatat kenaikan jumlah pesanan hingga lebih dari 4 kali lipat sejak bergabung.
Sementara itu, Head of Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia Trian Nugroho mengatakan, pemanfaatan platform teknologi menjadi solusi bagi para pedagang untuk dapat tetap mempertahankan usaha di tengah pandemi sekaligus menggerakkan ekonomi daerah.
"Kami menyediakan berbagai halaman khusus seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP) dan TokoMart yang mengusung teknologi geo-tagging untuk mempermudah masyarakat, termasuk di Bandung, mendapatkan barang kebutuhan harian dari penjual terdekat," ujar Trian.
Tren Belanja Masyarakat Jabar pada Kuartal I 2021
Data internal mengungkapkan bahwa kategori rumah tangga, kesehatan dan perawatan tubuh menjadi yang paling populer selama Q1 2021 di Jawa Barat.
“Antusiasme masyarakat terhadap produk rumah tangga, kesehatan dan perawatan tubuh terlihat dari adanya peningkatan masing-masing lebih dari 2x lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” ungkap Trian.
Transaksi kategori F&B di Jawa Barat lewat platform ini juga meningkat hampir 3 kali lipat dibanding periode sama pada tahun sebelumnya. Ini turut dialami Dendeng Kukuruyuk, UMKM Bandung milik Novi Herawati yang bermula dari resep masakan keluarga dan telah berdiri lebih dari 10 tahun.
Editor: Agus Warsudi