get app
inews
Aa Text
Read Next : 116 Penjahat Jalanan Resahkan Warga Kota Bandung Ditangkap, Didominasi Geng Motor

Panglima Perang Geng Motor Serang Polisi, Pinggang dan Bahu Pelaku Ditembus Peluru

Kamis, 20 Mei 2021 - 12:03:00 WIB
Panglima Perang Geng Motor Serang Polisi, Pinggang dan Bahu Pelaku Ditembus Peluru
Kapolsek Rancasari Kompol Wendy Boyoh dan Kanit Reskrim AKP Teddy Sigit menunjukkan badik dan balok kayu yang digunakan tersangka Dadan untuk menyerang. (Foto: Agus Warsudi)

BANDUNG, iNews.id - Dadan Kusmana (34), yang mengaku panglima perang salah satu geng motor di Kota Bandung ditembak dan ditangkap polisi. Pasalnya, Dadan nekat menyerang menggunakan balok kayu dan sebilah pisau.

Aksi penyerangan tersebut dilakukan Dadan karena tak terima saat akan ditangkap lantaran mengendarai motor secara ugal-ugalan di jalan.

Peristiwa itu terjadi di kawasan Derwati, Jalan Ciwastra, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari pada 9 Mei 2021 dini hari. Beruntung, polisi berpangkat perwira menengah Ajun Komisaris Polisi (AKP) itu selamat.

Kapolsek Rancasari Kompol Wendi Boyoh mengatakan, peristiwa bermula saat personel melakukan hunting system saat Ramadhan untuk menindak para pelaku kriminal jalanan. 

Saat patroli itu, personel Polsek Rancasari yang dipimpin Kanit Reskrim AKP Teddy Sigit mendapati konvoi sekitar enam motor secara ugal-ugalan di jalan sambil mengacungkan senjata tajam, salah satu di antaranya samurai.

Petugas, lalu membuntuti geng motor tersebut. Ketika hendak dilakukan penangkapan, pelaku Dadan melakukan perlawanan. Bahkan Dadan berusaha melukai AKP Teddy Sigit menggunakan balok dan senjata tajam jenis badik. 

"Dadan menyabetkan sebilah pisau badik dan memukul kepala Kanit Reskrim pakai balok. AKP Teddy Sigit tak terluka saat diserang karena menggunakan helm," kata Kapolsek Rancasari didampingi Kanit Reskrim AKP Teddy Sigit di Mapolsek Rancasari, Kamis (20/5).

Lantaran keselamatan terancam, tutur Kompol Wendi, petugas melakukan tindakan tegas dan terukur. Dadan tumbang setelah peluru menembus pinggul dan bahunya. Sementara itu, anggota kelompok bermotor lainnya melarikan diri. "Untungnya (petugas) tidak apa-apa," ujar Kompol Wendy.

Kanit Reskrim Polsek Rancasari AKP Teddy Sigit mengatakan, hunting system dilaksana karena ada laporan konvoi geng motor yang meresahkan warga. "Saya berdua dengan kepala tim khusus (Kapolsek Rancasari Kompol Wendy Boyoh), mendapati sekitar lima sampai enam motor melintas di Jalan Ciwastra. Ada yang membawa samurai," kata Kanit Reskrim Polsek Rancasari.

Saat dihentikan, ujar AKP Teddy, anggota geng motor itu justru melawan. Seorang pelaku memukul kepala Teddy menggunakan balok kayu. Kemudian, pelaku mengeluarkan sebilah pisau bergagang harimau dari saku celananya. 

Saat akan menyerang menggunakan pisau, AKP Teddy sigap melepaskan tembakan ke arah Dadan. Pelaku tumbang bersimbah darah setelah peluru bersarang di pinggul dan bahunya. 

"Saya beri peringatan, tapi dia tidak menghiraukan. Akhirnya saya tembak dua kali di bagian punggung dan pinggangnya," ujar AKP Teddy.

Sementara itu, pelaku Dadan mengaku tak tahu jika orang yang diserangnya merupakan anggota Polri berpangkat AKP dan menjabat Kanit Reskrim Polsek Rancasari. 

Sebab, kata Dadan, saat kejadian sedang dalam pengaruh minuman keras dan obat keras Tramadol. "Gak nyadar (lagi) mabok tramadol sama tuak," kata Dadan.

Dadan yang mengaku sebagai panglima perang salah satu geng motor dan sehari-hari bekerja sebagai buruh ini harus mempertanggungjawabkan perbuatannnya. Dia dijerat Pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1952 dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut