Pakar Unpad Bandung Pertanyakan Sistem Peringatan Dini Semeru

BANDUNG, iNews.id - Pakar Gunung Api Universitas Padjadjaran (Unpad) Nana Sulaksana mempertanyakan sistem peringatan dini (early warning system) aktivitas Gunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang, saat erupsi Minggu (4/12/2022). Mestinya sistem peringatan dini bisa memberi informasi lebih cepat kepada masyarakat.
Menurut dia, kenaikan status Semeru menjadi awas (level 4) terjadi pada Minggu (4/12/2022) pukul 12.00 WIB. Padahal, erupsi Semeru sudah terjadi mulai pukul 03.00 WIB pada Minggu (4/12/2022).
“Ini menurut saya adalah masalah. Sebab kehadiran instansi vulkanologi itu justru untuk memberikan peringatan sedini mungkin sebelum letusan terjadi, berdasarkan hasil pengamatan pemantauan melalui pos pengamatan yang ada,” kta dia dikutip dari Kanal Media Unpad, Selasa (6/12/2022).
Nana menjelaskan, erupsi Gunung Semeru kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada 2021, banjir lahar akibat erupsi Semeru dipicu persentuhan aktivitas vulkanik dengan cuaca ekstrem di wilayah tersebut. “Erupsi kali ini betul-betul proses erupsi akibat naiknya magma,” kata Prof Nana.
Nana mempertanyakan, optimalisasi sistem peringatan dini sebelum erupsi Semeru terjadi. Sistem peringatan dini sebaiknya dikeluarkan sedini mungkin sebelum erupsi terjadi sampai ke masyarakat, sehingga proses evakuasi lebih cepat dilakukan.
Editor: Asep Supiandi