get app
inews
Aa Text
Read Next : 1,5 Kuintal Sambal Pecel Dikirim untuk Campuran Makanan Korban Gempa Cianjur

Pakar Geologi ITB: Banyak Pelajaran yang Dipetik dari Bencana Gempa Cianjur

Kamis, 24 November 2022 - 17:35:00 WIB
Pakar Geologi ITB: Banyak Pelajaran yang Dipetik dari Bencana Gempa Cianjur
Gedung sekolah hancur akibat gempa bumi M5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur. (FOTO: ANTARA)

BANDUNG, iNews.id - Pakar geologi Institut Teknologi Bandung Dr Irwan Meilano ST MSc menyatakan, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari bencana gempa Cianjur. Concern utama berada di pemerintah dan pemda, perlu upaya untuk memahami bahwa daerah tersebut memiliki potensi gempa.

“Ada pembelajaran yang bisa dipetik dari bencana gempa di Cianjur. Penataan ruang dan kaidah pembangunan setiap daerah harus sesuai struktur geologi dan jarak dari sumber gempa. Masyarakat juga harus melek literasi dan pengetahuan bahwa mereka tinggal di daerah rawan gempa agar mitigasi dapat dilakukan,” kata Dr Irwan Meilano ST MSc dikutip dari ITB.ac.id.

Dr Irwan Meilano ST MSc menyatakan, ketika bencana telah terjadi, terdapat waktu atau golden time untuk evakuasi yang hanya berkisar rata-rata 30 menit setelah gempa bumi. 

“Hal yang dapat dilakukan setelah bencana terjadi adalah memberikan respons terbaik. Kita harus belajar dari Jepang dalam memanfaatkan golden time ini. Rumah sakit darurat, pengungsian sementara, air dan sanitasi yang baik, mulai dipersiapkan sekarang," ujar Dr Irwan Meilano ST MSc.

"Jika hanya fokus pada yang terluka, lantas mengesampingkan hal-hal vital yang harus dipersiapkan, maka orang yang selamat pun dapat menjadi korban selanjutnya," tuturnya.

Dr Irwan Meilano ST MSc mengatakan, gempa berkekuatan Magnitudo 5.6 di daratan dengan kedalaman 10 km, yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022), diduga akibat Sesar Cimandiri bergerak.

“Menurut beberapa data yang didapatkan saat ini serta melihat gempa susulan dan kerusakan yang terjadi, penyebab gempa ini adalah Sesar Cimandiri yang membujur dari Teluk Pelabuhanratu sampai Padalarang. Hal ini juga senada dengan perkataan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati,” ucap Dr Irwan Meilano ST MSc.

Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB tersebut menyatakan, Sesar Cimandiri tergolong sesar aktif. Sesar merupakan bidang rekahan di kerak Bumi yang disertai pergeseran, mengalami retakan, atau memiliki celah. 

“Pada sesar ini terdapat akumulasi tegangan tektonik yang menjadi gaya penerus gempa. Jika ditilik melalui pendekatan geologi, juga menunjukkan hal serupa. Sesar ini termasuk sumber gempa independen dan tidak dipengaruhi oleh gempa-gempa sebelumnya sehingga terdapat potensi gempa signifikan terjadi di masa depan,” ujarnya.

Gempa bumi Cianjur pada Senin (21/11/2022) tersebut, tutur Dr Irwan Meilano ST MSc, bukan tergolong gempa besar jika ditinjau dari kekuatannya. Namun, dampaknya sangat besar menyebabkan ratusan orang meninggal dan kerusakan infrastruktur massif. 

"Hal ini disebabkan karena hiposentrum atau pusat gempa dangkal dan terdapat lapisan cukup halus, serta bangunan di atasnya tidak tahan gempa. Ini bukan kali pertama pergerakan Sesar Cimandiri menyebabkan gempa. Pernah terjadi gempa berkekuatan serupa pada 1970-an," ujar Dosen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB ini.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut