get app
inews
Aa Text
Read Next : Perhimpunan Guru Kecam Kasus Pemerkosaan 12 Santriwati di Lingkungan Pesantren

P2TP2A Garut Dampingi 11 Santriwati Korban Pemerkosaan Ustaz HW di Bandung

Jumat, 10 Desember 2021 - 17:35:00 WIB
P2TP2A Garut Dampingi 11 Santriwati Korban Pemerkosaan Ustaz HW di Bandung
Ketua P2TP2A Kabupaten Garut Diah Kurniasari. (Foto: ANTARA)

GARUT, iNews.id - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut mendampingi 11 santriwati asal Garut yang jadi korban pemerkosaan oleh Herry Wirawan atau HW (36), ustaz atau guru pesantren di Kota Bandung. Pendampingan dilakukan agar mereka tetap memiliki semangat hidup dan tidak mengalami trauma berkepanjangan.

"Mereka (11 santriwati asal Garut) sudah dalam pendampingan kami. Sekarang mereka (11 santriwati) sudah dengan orang tuanya," kata Ketua P2TP2A Kabupaten Garut Diah Kurniasari saat jumpa pers di Garut, Kamis (9/12/2021).

Diah Kurniasari menyatakan, korban tindak asusila oleh guru pesantren tersebut di Bandung bukan hanya warga Garut, melainkan dari beberapa daerah. Total korban pemerkosaan dan pencabulan Herry Wirawan sebanyak 21 orang. Beberapa di antara para korban hamil dan telah melahirkan anak. 

Khusus korban asal Garut, ujar Diah Kurniasari, yang sudah melahirkan sebanyak delapan orang. Saat ini, semua korban tinggal dengan orang tua masing-masing dengan pendampingan dari tim P2TP2A Garut.

"Kami sudah beberapa kali datang melakukan pendampingan. Apabila ada yang tidak sanggup mengurusnya kami coba menawarkan untuk dirawat oleh kami," ujar Diah.

Ketua P2TP2A Garut menuturkan, kasus tersebut terungkap setelah ada orang tua korban melapor ke Polda Jabar. Kemudian kasus itu diproses hingga pelaku Herry Wirawan saat diadili.

"Hingga saat ini, upaya pendampingan masih terus berjalan berupa pendampingan korban dalam menghadapi persidangan," tutur Ketua P2TP2A Garut.

Diah mengatakan, selain melakukan pendampingan kesehatan dan hukum, P2TP2A Garut berusaha membantu korban yang masih usia sekolah untuk bisa kembali sekolah atau melanjutkan kuliah.

Selama itu, kata Diah, tim dari P2TP2A Garut akan terus menjalin komunikasi dengan orang tua korban dan memantau langsung setiap perkembangan mereka.

"Meski para korban telah kembali ke rumahnya masing-masing dan tinggal bersama orang tuanya, pemantauan para korban terus dilalukan lewat komunikasi dengan orang tua korban dan korban," ucap Diah.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut