OTT Kepala Daerah Lagi di Jabar, Ini Kata Gubernur Ridwan Kamil

BANDUNG, iNews.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menarik napas panjang usai mendengar kabar operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjerat Bupati Cianjur. Kejadian ini kian menambah panjang daftar pejabat daerah, khususnya di wilayah Jabar yang tersandung kasus korupsi.
"Saya tentu prihatin dan sedih. Padahal sudah selalu saya ingatkan berkali-kali dalam tiap forum pertemuan," kata Emil di Gedung Sate, seusai Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon, Rabu (12/12/2018).
Dia menyebutkan, Pemprov Jabar terus berusaha mengingatkan seluruh ASN untuk menjalankan amanat Undang-undang, memberikan bimbingan, dan nasihat termasuk kepada diri pribadi agar saling mengingatkan.
Namun dia menilai, kasus korupsi yang menjerat pejabat daerah berada dalam keputusan individunya. Bagaimana individu ini dalam menjalankan niatnya saat diberikan kepercayaan kepada masyarakat.
"Gimana niatnya, kekuasaan ini untuk mencari nafkah dengan memperkaya diri sendiri atau membawa perubahan positif. Mau sehebat apa pun sistem yang dibangun kalau niatnya untuk memperkaya diri sendiri, ya hasilnya akan seperti itu," ujarnya.
Emil menilai, tindak pidana korupsi yang menjerat sejumlah pejabat negara di Jabar akibat pola pikir (mindset) yang keliru. Sebab, sistem yang dibangun Pemprov Jabar untuk mencegah pejabat daerah terlibat korupsi sudah dibangun.
"Jadi kalau ditanya sedih, ya sedih. Kalau prihatin, ya prihatin. Tapi, kalau ditanya apa yang sudah dilakukan? ya banyak. Semua sistem sudah ditegakkan. Jadi ini menunjukkan problema bukan karena sistem. Tapi, mindset, pola pikir dari mereka yang diberikan ujian dari Allah," ucap Emil.
Dia mengaku, kasus ini tidak akan membuat dirinya berhenti untuk terus mengingatkan para pejabat daerah agar tidak terjerat korupsi. "Saya akan terus mengingatkan tiga pesan, tingkatkan integritas pejabat daerah, maksimalkan pelayanan kepada masyarakat, dan bekerja secara profesional. Tapi, kalau masih jebol juga ya, bagaimana lagi," tuturnya.
Editor: Donald Karouw