Omzet Penjual Oleh-Oleh Haji dan Umrah di Cirebon Turun hingga 90 Persen

CIREBON, iNews.id - Omzet pelaku usaha oleh-oleh haji dan umrah di Kota Cirebon turun drastis menyusul pembatalan ibadah haji tahun ini. Sejumlah pedagang mengeluhkan penurunan omzet antara 80-90 persen dan mereka pun hanya bisa pasrah.

Menurut para pedagang, sejak dua tahun terakhir penjualan oleh-oleh haji sangat sepi. Dengan penurunan omzet antara 80-90 persen termasuk luar biasa. Berbeda dengan tahun sebelum adanya pandemi Covid-19, setiap tempat oleh-oleh haji dan umrah di Kota Cirebon selalu ramai pembeli.

Gegara Sebotol Parfum, 2 Pengutil Pukuli Pegawai Minimarket di Bandung

"Untuk komoditas kurma yang biasanya terjual sampai puluhan dus, kini hanya 1-2 kilogram saja. Itu pun hanya untuk pembeli yang biasa mengonsumsi harian," kata Muhammad Bahir, pengelola toko oleh-oleh haji di Jalan Panjunan, Kota Cirebon, Kamis (10/6/2021).

Penurunan omzet, kata dia, juga terjadi pada penjualan air zamzam, kismis dan kacang arab. Alhasil pedagang pun tidak berani menyimpan stok barang terlalu banyak karena khawatir tidak ada pembeli.

Tuding Malaadministrasi, Cakades Gunung Manik Majalengka Minta Pilkades Diulang

Sepinya pembeli dan penurunan omzet ini tidak hanya dirasakan satu atau dua pedagang, melainkan di seluruh pusat oleh-oleh haji dan umrah di Kota Cirebon.

Saat ini, para pedagang oleh-oleh haji dan umrah hanya bergantung terhadap pembeli untuk konsumsi pribadi harian. Mereka berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga ibadah haji kembali normal seperti semula.