get app
inews
Aa Text
Read Next : Atalia 100 Persen Tidak Setuju Poligami, Bukan Solusi Cegah Penularan HIV-AIDS

ODHA di Jabar Didorong Bersosialisasi, Tetap Produktif, dan Hapus Stigma Negatif

Sabtu, 03 September 2022 - 04:30:00 WIB
ODHA di Jabar Didorong Bersosialisasi, Tetap Produktif, dan Hapus Stigma Negatif
Para ODHA di Jabar didorong bersosialisasi, beraktivitas, menunjukkan potensi, sekaligus menghapus stigma negatif. (Foto: Ilustrasi/Everydayhealth)

BANDUNG, iNews.id - Para Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di Jawa Barat (Jabar) didorong untuk bersosialisi, tetap produktif, dan menghapus stigma negatif. Sebab, banyak ODHA di Jabar memiliki potensi dalam lingkungan sosial mereka.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jabar Dodo Suhendar mengatakan, seseorang setelah mengetahui dirinya terinfeksi HIV/AIDS biasanya akan menarik diri dari pergaulan sosial. Semua potensi dalam dirinya pun terkubur karena mereka memiliki kendala dalam interaksi sosial, termasuk dalam kemandirian sosial karena stigma negatif. 

"Salah satu tugas kita adalah membantu mereka untuk kembali aktif dan produktif dalam lingkungan sosialnya," kata Dodo Suhendar dalam Temu Pimpinan untuk Aspirasi Masyarakat (TEPAS) bertema "Ruang untuk ODHA" di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (2/9/2022).

Dodo menyatakan, dalam meluruskan stigma negatif terhadap ODHA perlu lolaborasi semua pihak, bukan hanya dari Dinas Kesehatan atau Dinas Sosial, melainkan juga dari organisasi masyarakat lainnya.

Dinas Sosial sendiri memiliki beberapa program agar ODHA dapat kembali berinteraksi dan produktif dalam kehidupannya melalui pemberdayaan sosial. Contohnya antara lain dengan memberikan pelatihan barista di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. 

"Pemberdayaan sosial harus dilanjutkan. Mereka memiliki potensi dan harus tetap beraktivitas. Silakan kembali bekerja, bermusik, berolahraga, di bidang jasa atau yang lainnya sesuai dengan kemampuannya," ujar Dodo.

Menurut Kadinsos Jabar, jika ODHA kembali dalam lingkungan sosialnya, bahkan produktif secara ekonomi, setidaknya hal itu akan mengurangi stigma negatif di masyarakat. 

Kadinsos Jabar juga mengajak semua pihak untuk memetakan keberadaan ODHA dan potensi mereka yang dapat terus dikembangkan di masyarakat. ODHA dari kalangan keluarga miskin juga berhak untuk mendapatkan bantuan sosial.

"Jika mereka dari keluarga tak mampu bisa memanfaatkan bantuan sosial. Mereka juga memiliki hak yang sama untuk mengakses bansos, bantuan sembako, BPJS hingga KIP (Kartu Indonesia Pintar)," tutur Kadinsos Jabar.

Sementara itu, Yana Suryana dari Jabar Quick Response (JQR) mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendampingan kepada ODHA terutama pada kelompok rentan ekonomi. "Kami juga memikirkan agar mereka tetap mendapatkan akses pendidikan, akses terhadap obat atau ARV, dan lainnya," kata Yana Suryana.

Seperti saat pandemi Covid-19, JQR membantu ODHA agar tetap memiliki akses terhadap pengobatan ARV. "Dengan akses terhadap pelayanan kesehatan yang lebih cepat, maka kontinuitas pengobatan ARV tetap berjalan di tengah keterbatasan akses akibat Covid-19," ujarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar Ryan Bayusantika Ristandi menyebut, data Dinkes Jabar selama 2021, tercatat penambahan HIV positif sebanyak 5.444 orang, dan 4.165 orang kini rutin menjalani pengobatan. 

Pada semester pertama 2022 (Januari-Juni), tercatat penambahan kasus sebanyak 3.744 orang dan 2.850 orang telah menjalani pengobatan rutin. Pada 2021, lima besar wilayah di Jabar tercatat yang mengalami penambahan kasus HIV positif, yakni Kota Bandung (869), Kabupaten Bogor (429), Bekasi (390), Kota Bogor (388), dan Kabupaten Indramayu (353). 

Sedangkan dari Januari-Juni 2022, lima besar penambahan kasus HIV-AIDS adalah Kota Bandung (410), Kabupaten Bogor (365), Kota Bekasi (365), Kabupaten Indramayu (252) dan Kabupaten Bekasi (217).

Selama 2021, Ryan mengungkapkan, tes HIV dilaksanakan terhadap 576.155 orang. Sedangkan dari Januari-Juni 2022, tes dilakukan kepada 341. 643 orang. "Tes (HIV) dilakukan di seluruh wilayah Jabar dengan konsentrasi pada Kota/ Kabupaten Bandung, Kota/ Kabupaten Bogor, Cirebon, dan Kabupaten Garut," kata Ryan.

Selain itu, pada 2021 tercatat penambahan baru AIDS sebanyak 337 orang, dan selama Januari-Juni 2022, penambahan penderita positif AIDS sebanyak 200 orang. 

Dengan demikian secara akumulatif hingga Juni 2022 di Jabar tercatat penderita HIV positif sebanyak 55.069 orang, dan kasus AIDS sebanyak 12.223 orang.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut