Musim Kemarau, Kebutuhan Pakan Ikan di KJA Waduk Saguling KBB Dipastikan Naik

BANDUNG BARAT, iNews.id - Kondisi cuaca yang mulai memasuki musim kemarau mulai dikhawatirkan petambak ikan di kolam jaring apung (KJA) di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Namun bukan kematian bibit ikan yang jadi ancaman, tapi borosnya pakan yang harus dikeluarkan
"Kalau musim kemarau perairan jadi panas itu yang membuat nafsu makan ikan menjadi lebih banyak. Makanya suplai pakan jadi naik berkali-kali lipat," kata salah seorang petani KJA di Waduk Saguling, KBB, Muslimin (33), Selasa (30/5/2023).
Pihaknya tetap harus memberikan khusus kepada bibit ikan di saat kondisi musim kemarau akibat fenomena El Nino. Kondisi air yang hangat dimanfaatkan agar pembudidayaan ikan bisa lebih maksimal. Meskipun konsekuensinya pakan ikan harus ditambah dibandingkan kondisi normal.
"Ya itu tadi, treatmentnya harus menyiapkan pakan lebih karena pemberian pakan pada ikan bisa tiga sampai empat kali dalam sehari," ujarnya.
Kekhawatiran lainnya, lanjut dia, fenomena El Nino bisa berdampak kepada kemarau panjang. Sehingga bisa saja membuat kantung-kantung air, dari sungai, embung, rawa dan waduk mengering. Sehingga bukan hanya ke sektor pembudidayaan ikan tapi juga ke lahan pertanian bakal terganggu.
Termasuk ancaman dari limbah pabrik yang dibuang ke perairan dan bisa mencemari sungai atau waduk sehingga dapat menyebabkan kematian ikan. Namun sejak adanya program Citarum Harum para petani di KJA Waduk Saguling sedikit bisa bernafas lega lantaran pencemaran limbah mulai berkurang.
"Dulu waktu masih banyak limbah, cuaca panas bisa berdampak besar, terhadap kematian ikan. Semoga saja cuaca bisa tetap stabil agar usaha budi daya KJA di Saguling bisa tetap berjalan," ujarnya.
Editor: Asep Supiandi