get app
inews
Aa Text
Read Next : Aksi Percobaan Bunuh Diri di Balaikota Bandung, Ini Kata Saksi Mata

MUI Prihatin dengan Kasus Percobaan Bunuh Diri di Bandung, Warga Diimbau Tawakal 

Kamis, 05 Agustus 2021 - 12:13:00 WIB
MUI Prihatin dengan Kasus Percobaan Bunuh Diri di Bandung, Warga Diimbau Tawakal 
Korban percobaan bunuh diri terkapar di tengah Jalan Wastukancana depan gerbang Balaikota Bandung. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menyatakan keprihatinannya atas upaya percobaan bunuh diri yang terjadi di Bandung. Kasus tersebut sempat menggegerkan warga Bandung setelah Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) berinisial GB melakukan percobaan bunuh diri di kawasan Balai Kota Bandung, Rabu (4/8/2021). 

Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar menuturkan, meskipun masyarakat dihadapkan pada kondisi serba sulit akibat pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), aksi nekat tersebut seharusnya tidak dilakukan. 

Menurut Rafani, dalam penderitaan, alangkah lebih baik jika masyarakat mendekatkan diri kepada Tuhan sambil terus bertawakal. Bahkan, dia menilai, aksi nekat tersebut tak ada untungnya karena hanya merugikan diri sendiri. Oleh karenanya, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aksi serupa. 

"Jangan, jangan lah (ditiru). Pahit-pahitnya, kita lebih baik bertahan dalam penderitaan tapi dalam suasana tawakal, sabar, itu meninggal pun itu syahid. Daripada, udah mah kita menahan penderitaan, terus bunuh diri, ya udah gak ada untungnya. Di dunia rugi dan di akhirat rugi," tutur Rafani melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (5/8/2021). 

Meski begitu, Rafani mengakui bahwa pendemi Covid-19, termasuk penerapan PPKM oleh pemerintah pusat dan daerah berdampak langsung kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan mengalami kesulitan ekonomi. Diakuinya pula, persoalan tersebut menjadi dilematis. 

"Mereka kan sudah berapa bulan pasti rugi, tidak ada yang beli. Sementara tanggungan kehidupan mereka kan pasti punya anak dan istri dan kewajiban yang lain, anak sekolah, ini dilematisnya. kebijakan PPKM itu kan kebijakan pusat ya, nah pemda itu baik provinsi maupun kabupaten dan kota kan gak bisa apa-apa karena itu instruksi harus dilaksanakan, itu dilema," ujarnya. 

Dengan kondisi dilematis tersebut, kata Rafani, MUI Jabar berharap pemerintah bersikap bijak dan cermat dalam menentukan kebijakan, misalnya dengan tidak memukul rata kebijakan yang dicanangkan. Wilayah yang tidak berstatus zona merah, kata Rafani, seharusnya diberi sejumlah relaksasi atau kelonggaran aturan. 

"Ini bagi pemerintah, pemerintah ini juga jangan menutup mata. Ini kasus bukan kecil menurut saya. Ini kalau sampai terjadi bunuh diri kemarin itu, ini luar biasa. Jadi, pemerintah jangan tutup mata. Kalau mengeluarkan kebijakan itu cobalah yang cermat dan yang bijak, dalam artian begini, kondisi ini kan gak sama," katanya. 

Sebelumnya diberitakan, diduga gara-gara PPKM terus diperpanjang, seorang pengurus yang juga Ketua Harian AKAR Jabar berinisial GB melakukan percobaan bunuh diri di depan gerbang Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Rabu (4/8/2021).

Percobaan bunuh diri GB diduga akibat PPKM Darurat. Hal itu didasarkan pada pesan voice note yang disampaikan GB kepada wartawan di mana dia menyayangkan masih adanya PPKM, sementara para pengusaha kafe dan restoran sudah sangat berat. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut