get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertempuran Tegal dan Cilacap, Jejak Perlawanan ALRI Terhadap Agresi Militer Belanda 1947

Miris, Penumpang Gelap Tewas di Kompartemen Roda Pesawat Terbang

Selasa, 20 April 2021 - 23:30:00 WIB
Miris, Penumpang Gelap Tewas di Kompartemen Roda Pesawat Terbang
Seorang penumpang gelap tewas di dalam kompartemen roda pesawat terbang di Bandara Schipol, Amsterdam Belanda. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

AMSTERDAM, iNews.id - Petugas Bandar Udara (Bandara) Schipol, amsterdam, Belanda, dikejutkan dengan penemuan jasad seorang penumpang gelap di dalam kompartemen roda pesawat terbang, Senin (20/4/2021). Korban tewas diduga akibat kedinginan setelah ikut penerbangan dari dari Nigeria ke Amsterdam.

Saat ini pihak berwenang Belanda tengah menyelidiki identitas pria itu dan  penyebab kematiannya.

Dari pemeriksaan awal kepolisian, seperti dikutip dari Daily Star, Selasa (20/4/2021), pria itu kemungkinan meniggal akibat hipotermia dipicu suhu dingin ekstrem dalam penerbangan pesawat selama 6 jam dan 45 menit dari Lagos, Nigeria ke Amsterdam.

Korban diduga merupakan imigran gelap yang ingin masuk Eropa dengan bersembunyi di kompartemen roda pesawat terbang tersebut.

Seorang juru bicara Korps Marsose Kerajaan Belanda mengatakan pria itu bersembunyi di lengkungan roda. "Suhu rendah selama penerbangan mungkin berakibat fatal baginya," katanya. 

Jika selamat dalam penerbangan berisiko itu, lanjut dia, dia kemungkinan akan mencari suaka. Dalam kasus serupa, pada Februari lalu seorang remaja laki-laki 16 tahun asal Kenya ditemukan bersembunyi di roda pesawat yang mendarat di Bandara Maastricht Aachen, Jerman, dari London. Beruntung dia selamat namun harus menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita hipotermia parah.

Kasus lain, seorang pria jatuh dari roda pesawat yang akan mendarat di bandara London. Jenazahnya ditemukan di taman Clapham. Dia diketahui bersembunyi di roda pesawat Kenya Airways yang terbang dari Kenya menuju ke Heathrow.

Berdasarkan pedoman badan PBB yang menangani pengungsi UNHCR, pencari suaka yang kabur harus dilindungi dari upaya pemulangan paksa ke negara asalnya karena mereka berada dalam situasi yang sangat rentan, membutuhkan perlindungan internasional dan membutuhkan solusi yang lama.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut