Mesin Pengolah Sampah Inovasi Pangdam Siliwangi Disukai Pelaku Usaha

BANDUNG, iNews.id - Mesin pengolah sampah inovasi Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo disukai pelaku usaha. Alat tersebut praktis, efesien, dan ramah lingkungan.
Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo meninjau kawasan pengolahan plastik di Jalan Pasir Panjang Nomor 122 Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Selasa (4/4/2023).
Pengolahan plastik yang dikelola Grup Amerta Cakra Lestari, rekanan PT Nawasena Bumi Abadi dan Puskop Kartika Siliwangi itu, memanfaatkan mesin pengolah sampah inovasi Pangdam Siliwangi.
Direktur Operasional Amerta Cakra Lestari Surya Suhendy mengatakan, pengolahan plastik menggunakan mesin pencucian daur ulang limbah plastik 1 unit.
Kemudian, satu unit mesin rajang basah, bak rendam plastik sebelum dicuci, satu set mesin cuci plastik, spinner, dan pengering.
"Mesin ini menggunakan desinfektan yang dapat dinetralisir sehingga tidak mencemari lingkungan," kata Surya Suhendy.
Selama ini, ujar Surya Suhendy, pencucian plastik menggunakan sabun atau deterjen yang tidak dapat dinetralisir sehingga dapat mencemari lingkungan.
Sementara dengan mesin pencucian daur ulang limbah plastik ini menggunakan desinfektan yang dapat membunuh bakteri, fungi, virus serta dapat menetralisir air pencucian. "Air pencucian tersebut walaupun diisi ikan tetap hidup seperti biasa," ujar dia.
Plastik hasil olahan mesin tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan bijih plastik dengan kapasitas pencucian 500 kilogram (kg) per jam.
Selain kawasan pengolahan limbah plastik, Pangdam Siliwangi juga meninjau pemanfaatan mesin pengolah limbah sampah menjadi briket di Kampung Ciburahol, Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Surya Suhendy menuturkan, mesin pencetak briket digunakan untuk mengubah sampah yang telah dicacah menjadi bahan bakar baru.
Sebelum limbah sampah dimasukan ke dalam mesin pencetak briket, terlebih dulu diolah oleh mesin pencacah.
"Mesin pencacah ini dengan kapasitas 1 unit mesin pencacah mampu mengolah sampah 1.5 ton per jam," tutur Surya Suhendy.
Hasil cacahan dimasukkan ke mesin pengolah briket dengan terlebih dulu ditambah aditif dan perekat dari singkong.
"Selanjutnya dicetak menjadi briket bahan bakar sebagai co-firing (pendamping) batubara sehingga dapat menjadi solusi menindak lanjuti permasalahan sampah rumah tangga yang selama ini belum bisa diselesaikan," ucapnya.
Briket bahan bakar tersebut setelah digunakan tidak meninggalkan residu berbahaya. Panas yang dihasilkan dari pembakaran briket dapat mencapai suhu 900 derajat celcius.
“Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pangdam III Siliwangi atas inovasi mesin pengolah sampah. Mesin ini, meningkatkan usaha saya dalam mengolah limbah plastik,” ujar dia.
Editor: Agus Warsudi